Tegar, Petugas Lapas Ciptakan Pendeteksi Kebakaran yang Terkoneksi ke Android

Pendeteksi kebakaran yang terkoneksi dengan android, yang diciptakan salah seorang petugas Lapas Pare-Pare.(Foto:ist)

INFOKINI.ID, MAKASSAR– Tegar Fauzy Rifai, petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Parepare (Lapas Parepare),  menciptakan alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran gas, dengan menggunakan sensor MQ6 sebagai pendeteksi gas, flame sensor sebagai pendeteksi api, buzzer sebagai alarm dan ke aplikasi android. Terkoneksinya ke android, sebagai monitoring dan memperoleh notifikasi jika terjadi kebocoran gas/kobaran api. Alat ini juga dilengkapi menu telepon darurat, yang bisa dimasukkan nomor dinas pemadam kebakaran.

Tegar merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenkumham pengangkatan Tahun 2021 di Lapas Parepare ini, membuat alat pendeteksi dari Arduino sebagai mikrokontrolernya. Arduino sendiri merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-source dan dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Tegar menjabarkan bahwa alat ini masih portabel dan masih dirancang kecil, sehingga dapat disimpan di tempat yang rawan terjadi kebakaran seperti di dapur, di ruang kerja, dan ruang lainnya. Alat ini bekerja menggunakan jaringan internet jadi di manapun bisa dapat notifikasi. 

 Tegar yang merupakan lulusan D3 Teknik Elektro Politeknik ATI Makassar belajar dari sisa komponen-komponen pelatihan dan praktik di kampus. “Motivasi alat itu diciptakan yakni ingin membuat suatu inovasi yang bermanfaat pada Lapas Parepare dan mencegah adanya kebakaran,” kata Tegar. 

Plh Kalapas Parepare Rahnianto mengatakan, alat ini dapat menjadi inovasi Lapas Parepare dalam melakukan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Inovasi ini juga guna meminimalisir dampak lebih luas akibat  terjadinya kebakaran. Pihaknya berharap, alat ini dapat dikembangkan dan mendapat perhatian di tingkat kementerian. Sehingga ke depan dapat dikembangkan dan nantinya dapat ditiru oleh lapas dan rutan seluruh Indonesia. 

Kakanwil Kemenkumham Sulsel, Liberti Sitinjak mengapresiasi petugas Lapas Parepare yang berhasil menciptakan alat tersebut. “Alat ini layak kita apresiasi dan dapat digunakan di seluruh lapas dan rutan di Sulsel untuk mencegah kebakaran,” ungkap Liberti, seraya berharap alat ini segera difinalisasi dengan baik dan dikemas menarik, untuk kemudian didaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya di Kanwil Kemenkumham Sulsel.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *