Bantu Pemerintah Cegah dan Turunkan Stunting, Kodim 1408/Makassar Sosialisasikan Stunting ke Persit

Pengukuhan terkait stunting yang dirangkaikan dengan pertemuan Persit KCK Dim 1408.(Foto:Elien)

INFOKINI.ID, MAKASSAR– Program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan angka stunting, melalui peran serta TNI AD dan Persit Kartika Chandra Kirana, ditindak lanjuti Kodim 1408/Makassar. Ratusan anggota Persit Kodim Makassar dibekali materi pengetahuan tentang stunting, bagaimana pencegahannya, serta dampaknya. Sosialisasi stunting dirangkaikan dengan pertemuan gabungan Persit KCK Cabang XI Dim 1408 PD XIV/Hasanuddin, Sabtu (17/9/2022) di aula Makodim Makassar.

Pembina Persit KCK Kodim Makassar yang juga Dandim 1408/Mks Letkol Inf Nurman Syahreda di kesempatan itu berharap agar seluruh kegiatan persit, bisa bermanfaat baik bagi anggota maupun bagi keluarga. Dandim juga berharap agar Persit selalu pendamping suami, bisa selalu menjadi penyemangat dan pendorong suami sebagai abdi negara untuk berkinerja yang terbaik dalam tugas pengabdiannya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Persit KCK Cabang XI Dim 1408/Mks Cut Mutiarani Nurman Syahreda mengatakan, sosialisasi ini menjadi tindak lanjut dari pengukuhan Pangdam dan para Dandim sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) beberapa waktu lalu. “Stunting ini adalah masalah pemerintah. Dengan mengetahui tentang stunting, selain untuk pengetahuan pribadi juga diharapkan para persit bisa menjadi duta stunting dan mengedukasi masyarakat di sekitarnya. Sehingga program penurunan dan pencegahan angka stunting bisa dicapai,” jelas Tia Syahreda.

Hasnawati, dari BKKBN Makasar yang memberikan materi dan pembekalan, memaparkan tentang stunting. Angka stunting secara nasional masih berada pada posisi 24,4 persen. Dan Sulsel, menjadi provinsi yang angka stuntingmya berada di atas angka nasional. “Angka stunting di Sulsel masih cukup tinggi dan melampaui angka stunting secara nasional, yaitu 27,4 persen. Kondisi ini pada tahun 2021 lalu. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah. Oleh sebab itu, upaya pencegahan dan penurunan stunting terus dilakukan, salah satunya melalui peran TNI dan Persit. Pengukuhan BAAS kepada KASAD menjadi bentuk bukti kepedulian yang tinggi dari TNI AD terhadap masalah stunting. Kita berharap persit bisa menjadi duta disekitarnya, dalam mengedukasi masyarakat,” papar Hasnawati.

Dijelaskan, stunting merupakan kondisi gangguan kesehatan karena kekurangan gizi secara kronis (dalam jangka waktu lama), yaitu pada masa emas. masa emas yang menentukan perkembangan anak, disebut Hasnawati berada pada 1000 pertama masa pertumbuhan, yaitu sejak hari pertama kehidupan anak di dalam kandungan hingga usia dua tahun setelah lahir.

“Masa emas ini sangat menentukan perkembangan anak. Faktor penyebab stunting, yaitu pola pengasuhan yang kurang baik, kurangnya asupan gizi, terbatasnya layanan kesehatan, dan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Ciri stunting diantaranya pendek, tapi tidak semua orang pendek itu anak stunting. Karena untuk menentukan stunting, harus dilakukan sejumlah langkah dan penetapannya hanya dilakukan oleh petugas kesehatan,” ungkap Hasnawati.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *