Pangdam XIV/Hasanuddin Ajak Bawahannya Ngobar di Warkop: Jangan Hanya Bertindak Sebagai Komandan

Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso saat bersantai bersama para stafnya di Warkop Sija.(Foto:ist)

INFOKINI.ID, MAKASSAR– Idealnya seorang pemimpin dan komandan tak boleh hanya bisa memposisikan diri sebagai pimpinan. Di kondisi tertentu, justru harus bisa berperan sebagai bapak, orang tua dan bahkan seorang teman bagi para bawahannya. Sehingga mampu menjadi pengayom dan penyejuk. Ini akan memiliki nilai penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas. Keterbukaan atas masalah, informasi yang apa adanya dan cepat, hanya bisa diperoleh jika pimpinan mampu menyentuh hati bawahan. Karena keputusan tepat dan cepat bisa dihadirkan jika permasalahan yang ada disampaikan secara tepat dan cepat.Hal ini diungkapkan Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso, di sela-sela ngopi bareng (ngobar) bersama bawahan yang terdiri dari para ajudan, driver serta staf dan prajurit lainnya di Warkop Sija yang ada di Jalan Beruang, Kota Makassar, Sabtu (19/11/2022). 

Mengajak para bawahan untuk santai bersama.(Foto:ist)

“Ini sesuai arahan Kasad bahwa kita di depan bawahan jangan hanya bertindak sebagai komandan saja. Tetapi harus bisa berperan sebagai bapak dan orang tua, yang mampu mengayomi dan menyejukkan. Sehingga saat ada masalah, yang disampaikan adalah  apa adanya dan cepat. Ini berpengaruh pada keputusan yang kita ambil. Kita bisa mengetahui lebih cepat dan keputusannya juga akan tepat. Pembinaan terhadap bawahan itu tak hanya bisa dilakukan dalam situasi dan jalur formal saja. Tetapi non formal juga bisa dilakukan, salah satunya diajak ngobrol dalam situasi santai. Ini penting agar mereka tak selalu terus merasa hanya sebagai bawahan, yang tugasnya hanya menunggu perintah tanpa ada inisiatif untuk berkinerja lebih baik dan optimal. Kita latih mereka sehingga bekerja lebih optimal dan tak terpaksa, meski secara aturan normatif, tetap memakai prosedural militer,” tegas jenderal bintang dua ini, yang di kesempatan itu didampingi Dandim 1408/Makassar Kolonel Inf Nurman Syahreda, dan beberapa pejabat Kodam Hasanuddin.

Tak hanya itu, Mayjen Totok Imam juga mengatakan, berbaur dan mengajak para bawahan untuk santai di tempat yang murah, tidak membuat harga diri menjadi jatuh. Justru kebersamaan bisa tercipta dari situasi yang nyaman dan santai serta akrab.
“Jadi tak perlu harus selalu ke tempat yang mewah. Karena di tempat yang murah, tak membuat harga diri menjadi jatuh. Justru kita bisa berbaur dengan sangat akrab dan santai dengan bawahan. Suasana seperti ini akan menjadi media komunikasi yang efektif dan tepat. Tapi dengan catatan nilai-nilai militer tetap dipegang,” ujar orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini dengan santai.

Santai usai berkegiatan kedinasan bersama staf.(Foto:ist)

Pangdam menghimbau cara seperti akan dikembangkan oleh seluruh komandan satuan. “Harapan saya metode ini dikembangkan. Silahkan diatur waktunya. Buat acara murah meriah dan  santai tapi pesan tersampaikan. Tak harus selalu di kantor secara formal dan dengan berbagai penekanan,” singkatnya.

Tujuan lain dari ngobar santai di warkop ini juga disebut mantan Dansussenarmed, membuat TNI bisa semakin bermasyarakat. “Kita menjadi lebih tahu kondisi nyata yang dialami masyarakat dan menyampaikan konsep kita, terhadap berbagai masalah. Seperti di situasi bencana alam berupa banjir akibat hujan terus menerus yang melanda Kota Makassar. Kita berharap masyarakat tetap selalu harus waspada. Sementara kita dari aparat TNI dan polrri, pemda, BNPB, serta Basarnas, bisa sama-sama memetakan dan terjun ke lapangan. Kita usahakan mencegah terjadinya korban. Bukan setelah korban baru didatangi. Kita upayakan konsep mitigasi. 

Selain bawahan yang merasa senang dengan situasi yang santai dan akrab tersebut, salah seorang pengunjung warkop bernama Magfirah mengaku senang dengan kedatangan pangdam. “Senang lihat pangdam. Ternyata orangnya gaul dan suka menyanyi. Selama ini kan lihatnya hanya di medsos dan berita-berita. Tapi ini bisa lihat langsung,” ujar gadis yang biasa disapa Firah ini. 

Hal menyenangkan juga dirasakan pengelola warkop, Mirna. “Senang, karena kedatangan pangdam membawa rejeki bagi warkop. Pengunjungnya jadi banyak dan pemasukan juga bertambah,” ungkap Mirna.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *