Didaulat Narsum KKDN Unhan, Pangdam Hasanuddin Paparkan Peran Kodam Dalam Pertahanan dan 6K di Hati Kita

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso saat menjadi narsum KKDN Unhan.(Foto:ist)

INFOKINI.ID, MAKASSAR– Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr (Han), didaulat sebagai salah seorang narasumber dalam kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN), yang digelar  Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI TA. 2022/2023, Senin (6/2/2023). Kegiatan yang dilaksanakan melalui vicon ini dibuka langsung Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof  Amarulla Octavian. KKDN ini  mengusung tema ‘Manajemen Sumber Daya Nasional dalam Mendukung Pertahanan Negara’.

Dimaterinya, Mayjen Totok Imam Santoso menjabarkan Peran Kodam XIV/Hasanuddin Sebagai Kompartemen Strategis dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara di Wilayah Darat.  Didalamnya, lulusan terbaik Suslapa I, Suslapa II, Seskoad (2002) dan Sesko TNI (2012) ini memaparkan gambaran umum wilayah Kodam XIV/Hasanuddin, kemungkinan ancaman yang timbul, kondisi Kodam XIV/Hasanuddin, permasalahan menonjol yang terjadi serta peran Kodam XIV/Hasanuddin dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

Orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini juga memaparkan konsep kerja ‘6K Di Hati Kita’, yang harus dipedomani prajurit Hasanuddin.
Kemudian pangdam juga membreakdown bagaimana keterlibatan Kodam agar lebih maksimal dengan mencermati kondisi wilayah, diri sendiri dan permasalahan menonjol lainnya. “Saya mencoba membentuk satu konsep kerja dengan nama 6K Di Hati Kita, yang harus dipedomani prajurit dalam kerjanya. Harapan saya, tugas yang diberikan dalam rangka penyiapan pertahanan negara dan wilayah, bagaimana pembinaan geografi, demografi dan kondisi sosial dengan mencoba ini bisa maksimal,” jelasnya.

Menurutnya, Kodam XIV/Hasanuddin sebagai Komando Utama Operasi (Kotamaops) dan Komando Utama Pembinaan (Kotamabin) harus memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan ketahanan negara wilayah darat secara optimal dan bisa menjaga keutuhan dan kedaulatan negara sesuai lingkupnya, dengan mendasari tugas sesuai dengan perintah harian Panglima TNI dan perintah harian Kasad.

Di akhir penjabarannya, mantan gubernur Akmil ini juga menekankan bahwa pertahanan yang kuat tidak dibangun oleh TNI saja. Karena pertahanan yang kuat jika seluruh stake holder  berkomitmen dan bercita-cita yang sama, serta ingin menjadikan suatu negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur atau sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *