INFOKINI.ID, MAKASSAR– Deteksi dini terhadap penyakit Tuberculosis (TBC) dilakukan Puskemas Tamamaung, Kecamatan Panakkukang dalam bentuk layanan skrining kesehatan paru, Rabu (8/2/2023). Skrining ini diprakarsai Dinas Kesehatan Kota Makassar dan dilaksanakan oleh Puskesmas se-Kecamatan Panakkukang di kontainer Kelurahan Masale Kecamatan Panakkukang. Skrining ini merupakan upaya meminimalisir penyebaran penyakit ini. Di Kecamatan Panakkukang, skrining kesehatan ini berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 6, 7 dan 8 Februari 2023. Layanan skrining dilakukan secara bergantian oleh puskesmas yang ada di Kecamatan Panakkukang, yaitu Puskesmas Toddopuli dan Batua, disusul Pampang dan Karuwisi, serta di hari terakhir ini skrining dilaksakan oleh Puskesmas Tamamaung yang melayani warga di wilayah kerjanya, yaitu warga Kelurahan Pandang, Kelurahan Masale dan Kelurahan Tamamaung. Selain Kecamatan Panakkukang, layanan ini juga dilakukan di 15 kecamatan yang ada di Kota Makassar.

Kepala Puskemas Tamamaung dr Irma Kusuma Azis menjelaskan layanan ini sebagai upaya mendeteksi dini gejala TB di masyarakat. Animo masyarakat untuk memeriksakan diri sangat besar, yang dibuktikan jumlah masyarakat yang datang untuk memanfaatkan layanan skrining ini lebih dari target. “Indonesia masuk dalam dua besar penderita TB. Jadi dengan kegiatan ini, kita akan lebih cepat mendeteksi warga yang menderita penyakit TB. Karena ada sebagian yang malu untuk memeriksakan batuknya yang berkepanjangan di puskesmas. Padahal penyakit ini ada obatnya di puskesmas dan bisa sembuh. Target kita 100 orang tapi ternyata yang datang hampir 200 orang. Kita berharap dengan skrining ini, dapat mendeteksi dini angka penderita TBC dan menyembuhkannya,” jelas dr Irma Kusuma Azis.
Ditambahkannya lagi, dari hasil skrining ini nantinya akan ditindak lanjuti. “Dari skrining ini jika ditemukan yang bergejala TB akan langsung difoto rontgen di mobile rontgen. Hasilnya juga langsung dibaca hasilnya oleh dokter spesialis radiologi yang dilanjutkan pemeriksaan tes tuberkulin. Hasilnya akan ditunggu selama 4 hari. Apabila hasilnya ternyata positif, maka langsung diobati di puskesmas karena obat ini tersedia di puskesmas serta diberikan terapi pencegahan tuberculosis. Rujukan ke rumah sakit untuk opname hanya akan dilakukan jika ada penyakit pemberat, seperti sesak nafas,” jabar dr Irma.(*)
















