INFOKINI.ID, MAKASSAR– Program percepatan penanganan stunting yang menjadi perintah Kepala Staf TNI AD, terus ditindak lanjuti seluruh satuan jajaran. Stunting sebagai salah satu masalah yang memerlukan sinergitas seluruh stake holder dalam penanganannya, dalam rangka mewujudkan generasi emas di tahun 2045 mendatang. Di Kodam XIV/Hasanuddin, pengukuhan sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) dilakukan BKKBN kepada Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIV/Hasanuddin Desi Totok Imam. Peran BAAS lainnya juga disematkan kepada para Danrem dan Dandim se-Kodam XIV/Hasanuddin. Diharapkan melalui pengukuhan peran tersebut, TNI AD khususnya di jajaran Kodam XIV/Hasanuddin membantu pemerintah memassifkan percepatan penanganan stunting.

Penjabaran lanjutan dari peran BAAS dilakukan Kodim 1408/Makassar. Dandim 1408/Mks Kolonel Inf Nurman Syahreda telah mengukuhkan 25 orang perwira Kodim 1408/Mks sebagai BAAS. Dikatakannya, anak stunting merupakan permasalahan yang membutuhkan pelibatan semua pihak dalam penanganannya. Di wilayah satuan teritorial, danramil dan seluruh perwira diharapkan tak hanya bersinergi dalam target penanganan saja, tetapi juga bisa memotivasi masyarakat yang memungkinkan untuk menjadi bagian dari orang tua asuh anak stunting. “Stunting membutuhkan pelibatan semua pihak dalam penanganannya. Danramil sebagai bapak asuh kita harapkan bisa bersinergi dengan pemerintah setempat dan menjadi motivator sekaligus contoh, untuk menggugah kesadaran masyarakat mampu ataupun pengusaha dalam mengambil bagian menjadi orang tua asuh bagi anak stunting,” jelas Dandim, saat dihubungi, Kamis (9/2/2023.
Dandim juga mengungkapkan, pengentasan anak stunting menjadi bagian dari upaya mempersiapkan generasi emas tahun 2045. “Dengan menjadi bapak asuh, kita berharap anak stunting yang ada di wilayah bisa tertangani dengan baik, tentu bersinergi dengan tripika dan tripilar. Sebagai bapak asuh, danramil paling tidak menyantuni satu anak stunting di wilayahnya, memberikan bantuan, berupa sembako, susu, vitamin dan lainnya, dalam rangka perbaikan gizi mereka. Ini sejalan dengan program menuju generasi emas Indonesia di tahun 2045 yang telah digaungkan oleh pemerintah. Karena dengan generasi yang sehat dan gizi terpenuhi, maka generasi emas tentu akan diperoleh. Inilah yang menjadi salah satu latar belakang program percepatan penanganan stunting yang dilakukan oleh pemerintah. TNI AD, menjadi salah satu komponen yang membantu percepatan program penanganan stunting ini,” jabar Dandim.(*)
















