INFOKINI.ID, MAKASSAR– Tanggung jawab atas peran sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang diemban, menjadi bagian dari penjabaran perintah komando atas, dalam mengatasi kesulitan dan bermanfaat bagi masyarakat. Di Koramil 1408-10/Panakkukang, peran BAAS dilaksanakan Danramil Mayor Arh Rohmad Agus Hidayat. Dirangkaikan Jumat Berkah, Danramil 1408-10/Panakkukang Mayor Arh Rohmad Agus Hidayat didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 11 Panakkukang Ophie Rohmad Agus, Babinsa Panaikang Serma Amrilla, Ba Tuud Pelda Sahid, Babinsa Masale Serda Hariyanto dan pengurus Persit Panakkukang, menyalurkan bantuan berupa sembako dan makanan/minuman bergizi lainnya, seperti vitamin, susu dan telur kepada anak asuh penderita stunting bernama Qiana Fathina Auzma. Bocah berusia 2,5 bulan ini anak dari pasangan suami istri Muh Armin dan Surianty yang tinggal di Jalan Campagayya RW 3 RT 4, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Disebut sebagai anak stunting, karena kondisi perkembangan tak proporsional. Usia 2,5 bulan hanya memiliki berat 8,8 kilogram dengan tinggi 80 sentimeter. Kader Posyandu Teratai-3 Panaikang, Syamsiah mengatakan, bocah Qiana memang tercatat sebagai salah seorang anak penderita stunting. “Di wilayah kami, Qiana memang tercatat sebagai salah satu penderita stunting. Berat dan tinggi badan tak proporsional dengan umurnya. Seharusnya dengan umur dua tahun lebih itu beratnya paling sedikit 17 kilogram dan tinggi di atas 100 sentimeter. Semoga dengan perhatian dari danramil dan jajarannya, stunting bisa berkurang,” ujar Syamsiah.
“Bantuan ini kita berikan sebagai bentuk perhatian dan tanggungjawab sebagai bapak asuh. Selain itu, kunjungan ini untuk melihat langsung perkembangan tumbuh kembang (tumbang) anak asuh penderita stunting. Kita berharap dengan perhatian ini, mereka bisa lebih baik dan berangsur-angsur pulih. Sehingga apa yang menjadi target pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting bisa terealisasi. Pemantauan terhadap tumbang anak stunting ini akan kita lakukan selama enam bulan. Setiap bulannya akan kita timbang agar kita tahu perkembangan dari apa yang kita lakukan. Kita juga berharap peran bapak asuh stunting juga bisa diikuti oleh tripika, pengusaha, serta masyarakat yang mampu. Sehingga stunting ini bisa lebih cepat teratasi,” ujar Mayor Rohmad Agus, Jumat (10/2/2023), usai mengunjungi anak penderita stunting.
Untuk percepatan penanganan stunting di wilayah Kodam Hasanuddin, pengukuhan Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XIV/Hasanuddkn selaku Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) dijabarkan hingga satuan bawah. Pengukuhan atas peran tersebut juga dilakukan bagi Danrem dan Dandim di jajaran Kodam Hasanuddin. Di Kodim 1408/Makassar, peran BAAS juga diteruskan Dandim 1408/Mks Kolonel Inf Nurman Syahreda kepada seluruh perwira Kodim Makassar, termasuk para danramil, dengan harapan percepatan penanganan dan penurunan anak stunting bisa semakin dimassifkan bersama dengan seluruh stake holder di wilayah. Pengukuhan jajaran perwira dan danramil sebagai BAAS juga sebagai upaya memotivasi masyarakat mampu, pengusaha, serta tokoh untuk turut mengambil peran sebagai BAAS.
Masalah stunting merupakan salah satu program pemerintah untuk menuntaskannya, sebagai salah satu sasaran mewujudkan Generasi Emas Indonesia di tahun 2045. TNI AD, menjadi salah satu komponen yang dilibatkan dalam program percepatan penanganan masalah stunting, yang dijabarkan dan dilaksanakan hingga tingkat satuan jajaran terbawah, yaitu satuan teritorial. Upaya yang dilakukan dalam mempercapat penanganan DNA penurunan stunting ini menjadi bagian dari penjabaran perintah komando atas, yang berharap seluruh prajurit bisa membantu mengatasi kesulitan dan bermanfaat bagi masyarakat.(*)
