INFOKINI.ID, MAKASSAR– Panen perdana ikan lele dari hasil budidaya program Ketahanan Pangan (Hanpangan) kerjasama Kodam XIV/Hasanuddin dan Bank Indonesia dilaksanakan Rabu (15/3/2023) di Hubdam XIV/Hasanuddin. Sedikitnya 3 ton ikan lele dipanen di kesempatan tersebut. Panen perdana juga dirangkaikan dengan makan bareng (Mabar) bersama prajurit, masyarakat, serta pelajar dan mahasiswa. Sulsel menjadi lokasi pilot project dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) skala nasional, yang di Kick Off kan beberapa waktu lalu di Sulsel. Bank Indonesia menggandeng Kodam Hasanuddin di pilot project pengendalian inflasi melalui hanpangan budidaya ikan lele dan nila serta tanaman yang berkontribusi terhadap inflasi daerah seperti cabe, tomat, sayuran dan hortikultura lainnya.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso menegaskan, bahwa panen perdana ini menjadi bukti nyata bahwa program ini terlaksana baik, dengan tujuannya mengendalikan inflasi, khususnya di Sulsel. Melalui hanpangan disebut jenderal bintang dua ini, inflasi dari kebutuhan pangan dapat ditekan dan dikendalikan. Harapan lain dari program ini adalah menjadi solusi dari pemenuhan gizi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Sekitar 3 ton lele kita panen di perdana ini dalam waktu kurang lebih tiga bulan. 1 ton akan dibagikan ke masyarakat. Lebihnya silahkan dijual. Jangan terlalu mahal dan harus dibawah standar harga, agar bisa bantu masyarakat. Kita harapkan tujuannya sebagai upaya menekan inflasi dapat tercapai dan menjadi Implementasi perintah harian dan arahan Kasad. Meski tidak besar, namun upaya ini berkontribusi terhadap angka inflasi. Ini akan berlanjut dan dilaksanakan di seluruh satuan jajaran Kodam Hasanuddin. Sedikitnya setiap satuan harus ada dua bioflok dengan kekuatan 1.500 bibit persatuannya. Termasuk menjadi bagian dari program ini adalah memanfaatkan lahan dan menggunakan polybag untuk menanam cabe, tomat, dan tanaman lainnya di seluruh satuan,” papar pangdam, yang menambahkan bahwa tak hanya di wilayah Makassar saja, karena program ini akan dimassifkan di seluruh wilayah di Sulsel. Bahkan dalam waktu dekat, kunjungan terkait program hanpangan akan dilakukan di wilayah Toraja.

Senada dengan Pangdam, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel Causa Iman Karana menjelaskan, sinergitas Kodam Hasanuddin dan BI terjabarkan dengan sangat baik dalam program hanpangan. Bahkan Sulsel menjadi pilot project dan acuan bagi wilayah lainnya di Indonesia khususnya di wilayah kawasan Timur. “Program sinergitas ini menjadi antisipasi kita terhadap gejolak dan krisis pangan dunia yang berdampak kepada inflasi. Antisipasi yang kita lakukan adalah dengan berupaya menyiapkan dan menjaga stok pangan yang cukup. Masyarakat kita kebanyakan menyukai ikan, sehingga kita siapkan bibit nila dan lele selain dari pangan lain yang berpengaruh pada inflasi, seperti cabe, tomat, bawang, jagung dan hortikultura lainnya. Kami dari BI sangat optimis dengan kolaborasi ini, kita akan bisa mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga pangan, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Program ini, juga akan kita lakukan di Toraja. Termasuk membudidayakan Cabe Katokkon, sebagai hortikultura khas Toraja. Intinya kita fokus bersama bagaimana menjaga NKRI. TNI sudah turun dan panen kali ini luar biasa,” jabar Causa Iman.
Hadir di kesempatan tersebut Kasdam XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Danny Budianto, jajaran PJU Kodam Hasanuddin, Perwakilan dari Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar, Ketua Persit KCK PD XIV/Hasanuddin Desi Totok Imam beserta jajaran pengurusnya, masyarakat, pelajar dan organisasi pemuda.(*)
















