Mussadiyah Rahim Nyatakan Siap Kerja Keras Besarkan PDIP: Intinya kita Turun

Hj Mussadiyah Rahim.(Foto:dok)

INFOKINI.ID, GOWA– Setelah resmi meninggalkan Partai Demokrat, Hj Mussadiyah Rahim kini terus bergerak atas nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diakuinya dibutuhkan kerja keras untuk membawa PDIP meraih kursi yang lebih banyak dari yang ada saat ini. Ibu tiga anak ini mengaku optimis dirinya bisa membawa partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu sebagai partai besar di Kabupaten Gowa.

Mengintenskan turun ke lapangan untuk menyapa konstituen dan menjaring aspirasi terkait kebutuhan masyarakat, disebutkannya sebagai hal terpenting yang harus dilakukan wakil rakyat. Mussadiyah juga menyakinkan bahwa kepindahannya ke PDIP,  tidak akan mempengaruhi dukungan masyarakat terhadapnya. Seperti diketahui, saat pemilu legislatif lalu, melalui jalur Partai Demokrat, Mussadiyah mampu meraih suara 9 ribu lebih, yang berhasil mengantarkannya ke kursi parlemen di DPRD Gowa. Mussadiyah mewakili masyarakat dari Dapil 2, yang meliputi Kecamatan Parangloe, Manuju, Pattalassang dan Bontomarannu.

“Saya yakin, kepindahan ke PDIP tidak akan mempengaruhi dukungan masyarakat khususnya di Dapil 2 yang saya wakili. Karena pada dasarnya, masyarakat menilai dari sosok atau figur calon legislatif. Itulah sebabnya, kita harus turun ke lapangan. Karena sehebat dan seterkenal apapun, tidak akan ada artinya, kalau kita tidak turun ke masyarakat yang kita wakili. Selain bersilaturrahmi, kita menjaring aspirasi terkait apa aja yang mereka butuhkan. Intinya kita turun. Itulah yang saya lakukan sejak yang lalu. Bedanya, sekarang saya membawa nama PDIP, yang setelah saya pelajari, merupakan partai besar dengan program yang sangat bagus untuk masyarakat. Saya targetkan penambahan kursi dari yang saat ini yang hanya dua kursi. Paling tidak bisa bertambah 4 atau 5 kursi,” tegas Mussadiyah, saat di temui di kediamannya, Jumat (1/9/2023). 

Mussadiyah mengaku, kepindahannya dari Partai Demokrat ke PDIP dipicu oleh aturan partai yang mengharuskannya. Karena diketahui bahwa H Abd Rauf Malaganni, sang suami, merupakan tokoh penting di partai besutan Megawati Soekarno Putri itu di Kabupaten Gowa. “Satu-satunya alasan saya pindah partai adalah aturan partai PDIP. Sehingga saat berganti partai, sayapun harus komitmen dan kerja keras untuk membesarkannya. Jadi semata-mata karena aturan. Saya pun telah mempelajari bahwa seluruh program PDIP bagus. Sama saja dengan partai lainnya, yang mengutamakan masyarakat. Hanya tinggal kita sosialisasikan ke masyarakat, dan benar-benar melaksanakannya,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa pihaknya tak menampik arus terjangan isu yang menjatuhkan PDIP jelang pemilu ini sangat deras. “Kita hanya perlu membuktikan bahwa PDIP tak seperti isu yang disebarkan, karena masyarakat mengenal kita dan mengetahui apa yang kita lakukan dan kita perjuangkan untuk mereka,” tambahnya. 

Saat ditanya mengenai kesannya selama bernaung di Partai Demokrat, Mussadiyah dengan tegas mengungkapkan tentang kebersamaan. “Yang paling berkesan adalah kebersamaan dan kekompakannya. Tak ada sekat dan saya sangat enjoy saat berada di sana. Oleh sebab itu, sayapun harus tahu diri bahwa Partai Demokrat telah membawa saya ke DPRD di pemilu lalu. Sehingga saya juga harus berusaha mencari sosok pengganti yang baik agar kursi Demokrat tidak hilang sepeninggalan saya,” tutupnya.(*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *