INFOKINI.ID, JAKARTA– Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) mengaku aset perusahaan miliknya yaitu PT Tiran Group sempat menyusut hingga Rp50 miliar. Penyusutan aset itu, dialami Amran selama menjabat Menteri Pertanian pada periode 2014-2019 silam. Hal ini diungkapkannya dalam podcast bersama Helmy Yahya yang bertema “Siapa Bilang Beras Mahal Karena Politik? Ini Dia Fakta Dari Menteri Pertanian”.
Amran mengatakan setelah lima tahun menjabat Mentan pada periode 2014-2019, dia menemukan aset perusahaannya menyusut drastis. “Bayangkan lima tahun aku balik itu perusahaan sempat minus,” ungkap Amran dikutip Jumat (22/3/2024).
Terungkap, saat menjadi menteri selama 5 tahun, harta Amran justru menyusut sekitar Rp50.367.385.903. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang disampaikan Amran kepada KPK per 5 November 2014, tepatnya di tahun pertama menjadi Menteri Pertanian, tercatat harta kekayaan yang dimiliki sebesar Rp325.269.766.352. Namun, Kemudian per 31 Desember 2018, tercatat Rp274.902.380.449, serta utang sebesar Rp309.380.449. Artinya hartanya berkurang lebih dari Rp50 miliar selama menjadi pejabat publik.
Helmy, lalu mengungkapkan penilaiannya bahwa selama mengemban tugas negara itu, Amran benar-benar mengorbankan segalanya. “Bener-bener berkorban?,” tanya Helmy.
Berbeda dengan Helmy yang menyebut menyusutnya aset sebagai pengorbanan, Amran justru punya pemikiran lain. Pria asal Bone, Sulawesi Selatan ini justru menganggap pengabdiannya sebagai amal jariyah. “Bukan berkorban, itu beruntung karena itu amal jariyah. Itulah tabungan sesungguhnya, investasi sesungguhnya,” tegas Andi Amran Sulaiman.
Meski perusahannya merugi, dia berharap apa yang terjadi menjadi tabungan di hari akhirat kelak. “Jadi orang-orang mengatakan kamu merugi yah, saya bilang nggak. Karena justru itulah tabungan sesungguhnya, Insya Allah mudah-mudahan diridhai. Kalau dari segi akuntansi merugi, tapi kalau akuntansi malaikat mudah-mudahan beruntung,” jelasnnya tersenyum.
Benar saja, setelah tak lagi menjadi menteri dan kembali ke habitat lamanya sebagai pengusaha, aset perusahannya kembali membaik seperti semula hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun. “Akhirnya recovery dalam waktu satu, dua tahun,” jelasnya.
Dan ketika ditanya soal jabatannya kini, Amran mengatakan, tidak masalah jika dia tidak lagi menjabat Mentan pada pemerintahan berikutnya. Karena menurutnya, apapun pekerjaan yang digelutinya dia akan senantiasa berbuat untuk negeri. “Prinsip saya dimanapun berada dan sektor manapun, kita bisa berbuat untuk negeri ini. Bukan nanti kalau jadi pejabat, terlalu picik pikirannya,” tegas Amran Sulaiman.(*)
















