INFOKINI.ID, MAKASSAR– Sekelompok peneliti mahasiswa Universitas Hasanuddin dari Fakultas Farmasi dan Kedokteran, melakukan penelitian untuk menekan penyakit Tuberkulosis (TB) agar tidak bisa berkembang lagi. Penelitian ini juga mencari solusi menzerokan salah satu penyakit dengan jumlah kasus terbanyak kedua di Indonesia ini. Hasilnya, ditemukannya jenis obat Rifampisin.
“Berdasarkan hasil uji yang kami lakukan, penelitian kami mampu mengembangkan rifampisin dalam peningkatan efektifitas terapinya terhadap TBM”, kata Giovanni selaku ketua tim dari penelitian ini, Sabtu (6/7/2024).
Disebutkannya, TB juga dapat memberikan banyak komplikasi, salah satunya adalah Tuberkulosis Meningitis (TBM) yang dapat menyebabkan kematian. Penelitian yang dilakukan sekelompok mahasiswa dari Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini, disebutkannya menjadi penyelesaian masalah dari tantangan pengobatan TBM melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
“Kami telah melakukan berbagai pengujian terhadap salah satu obat yang digunakan untuk pengobatan TBM, yaitu Rifampisin,” tegasnya.
“Berdasarkan hasil uji yang kami lakukan, penelitian kami mampu mengembangkan rifampisin dalam peningkatan efektifitas terapinya terhadap TBM”, tambah Giovanni selaku ketua tim dari penelitian ini.
Salah satu anggotanya, Elma, mengungkapkan bahwa penelitian ini diharapkan terus berlanjut hingga dapat diterapkan di masyarakat, demi tercapainya penurunan angka TBM pada Indonesia.
Dalam penelitian tersebut, dari sekelompok mahasiswa tersebut mengangkat judul “Smart-pH Targeted Nanopartikel Rifampisin Terinkorporasi dalam Thermosensitive In-Situ Gel Melalui Rute Intranasal sebagai Peningkatan Efektivitas Terapi pada Penderita Tuberculosis Meningitis.(*)
