INFOKINI.ID, GOWA– Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa menggelar seminar budaya di Museum Balla Lompoa, yang menjadi salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten ke-704 tahun 2024. Terkait seminar budaya bertema “Prosesi Bunting Mangkasara” yang digelar Selasa (12/11/2024) di Museum Balla Lompoa, Kabid Kebudayaan Disparbud Kabupaten Gowa, Ikbal Thiro mengungkapkan alasan dan latar belakang dilaksanakannya seminar ini.
“Seminar budaya ini kita selenggarakan karena dilatarbelakangi adanya aspirasi sebagai bentuk kegelisahan dari beberapa masyarakat kita, dimana ada kondisi akhir-akhir ini bahwa ada kecenderungan jati diri dan budaya sudah hampir tergerus oleh zaman dan itu indikasinya dimulai dari istilah-istilah dari budaya yang sudah mulai pudar. Jika tidak diantisipasi, maka bukan tidak mungkin akan menghilangkan aktifitas kedaerahan kita,” jelas Ikbal, di sela pembukaan seminar yang membahas budaya pernikahan adat Makassar dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu DR Hasan Hasyim dan Muh Ichwal.

Ikbal juga menggaransikan bahwa hasil pembahasan dari seminar budaya ini, akan dijadikan referensi bagi seluruh pengunjung museum. “Apapun hasil yang disepakati dari budaya hari ini, Insyaa Allah semuanya akan kita terbitkan dalam bentuk buklet yang nantinya bisa menjadis bahan referensi bagi semua pengunjung museum,” ujarnya, seraya menambahkan selain seminar membahas tradisi adat pernikahan Makassar, juga diselenggarakan seminar budaya lainnya, termasuk budaya tarian dan aksara lontara.
Salah satu prosesi adat pernikahan yang disebut dalam pembahasan adalah ‘Uang Panai’. Istilah ini, dianggap sebagai tahap yang penting dan tak boleh hilang. “Kenapa dalam adat Makassar istilah Uang Panai itu seringkali diidentikkan dengan biaya tinggi. Sehingga saat disebut akan menikah dengan perempuan Makassar, pasti mahal. Itulah adat Makassar yang juga dikenal di luar sana. Tak hanya menjadi ciri khas, tapi juga sebagai tradisi bahwa untuk menikah dengan perempuan Makassar maka harus bersungguh-sungguh,” jelas DR Hasan Hasyim.
Dalam seminar ini Disparbud Gowa juga mengundang sejumlah elemen yang ada di Gowa, yaitu keluarga besar Kerajaan Gowa, KNPI dan Karang Taruna, Dewan Kesenian Gowa, Komunitas Karpet Kuning Komunitas Kampung Budaya Taeng, organisasi kiwal, Mitologi Bumi Sulawesi, Organiasasi Harpi Melati Gowa, pasukan tubarani, serta sanggar seni.(*)
















