Ketua DPRD Makassar Supratman Genap 46 Tahun: Dari Pegawai Kontrak hingga Nahkodai Parlemen Kota

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Supratman, genap berusia 46 tahun pada Sabtu, (24/05/ 2025). (Foto:ist)

INFOKINI.ID,MAKASSAR— Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Supratman, genap berusia 46 tahun pada Sabtu, (24/05/ 2025).

Usia yang kian matang ini menjadi refleksi perjalanan panjangnya dari latar belakang sederhana hingga memimpin parlemen Kota Daeng.

Pria kelahiran Ujungpandang, 24 Mei 1979 ini telah tiga periode duduk di kursi DPRD Makassar.

Legislator dari Partai NasDem itu kini menjabat sebagai Ketua DPRD Makassar periode 2024–2029, menggantikan kompatriotnya, Rudianto Lallo, yang kini melanjutkan karier di DPR RI.

Supratman dikenal sebagai sosok pekerja keras yang bangkit dari latar belakang sederhana. Ia tak pernah malu mengakui bahwa dirinya lahir dari keluarga menengah ke bawah.

“Saya tidak pernah malu, tidak ciut lahir dari keluarga kategori menengah ke bawah. Itu bukan kesalahan orang tua saya, kesalahannya adalah ketika saya tidak bisa bangkit. Maka hari ini saya buktikan,” ungkap Supratman.

Sebelum menduduki kursi Ketua DPRD, Supratman memulai kariernya sebagai pegawai kontrak di Kantor Kecamatan Manggala. Dari tahun 2010 hingga 2013 ia bekerja sebagai pegawai honor—a journey penuh tantangan dan kerja keras.

Berkat dedikasi dan kegigihannya, ia kini berada di pucuk pimpinan DPRD Kota Makassar.

Prinsip hidupnya sederhana namun bermakna: kerja sosial adalah jalan menuju keberkahan.

“Perbanyak kerja sosial pasti akan dibalas Allah SWT dan rakyat,” ujarnya.

Prinsip ini ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan tugas sebagai Ketua DPRD Makassar.

Mengkoordinir 49 anggota DPRD Kota Makassar bukan tugas mudah. Namun Supratman meyakini komunikasi adalah kunci utama.

“Pasti kita akan lakukan kolektif kolegial. Paling tidak, jalan paling parah yang kita tempuh adalah voting, tapi semoga tidak perlu. Kita akan terus membangun komunikasi karena politik itu adalah komunikasi,” jelasnya.

Pendekatan komunikasi ini diterapkannya bukan hanya dengan sesama anggota DPRD, tetapi juga dengan pihak eksekutif kota.

Meski partai-partai memiliki pilihan berbeda dalam Pilkada, Supratman mampu menjaga harmoni di internal DPRD Makassar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *