Ponto Janga-Jangaya, Gelang Berbentuk Naga Melingkar Koleksi Museum Balla Lompoa

Ponto Janga-Jangaya.(Foto:dok)

INFOKINI.ID, GOWA– Ponto Janga-Jangaya adalah salah satu koleksi unggulan di Museum Balla Lompoa. Ponto Janga-Jangaya menjadi salah satu koleksi andalan Museum Balla Lompoa, yang merupakan destinasi wisata budaya yang penting di Sulawesi Selatan. Ponto Janga-Jangaya merupakan bagian dari warisan budaya Kerajaan Gowa yang telah ada sejak zaman dahulu. Benda ini menjadi bukti kekayaan dan keindahan budaya Gowa pada masa lalu.

Gelang ini berbentuk naga melingkar dengan dua kepala. Yang berkepala satu dinamai Mallipuang. Sedangkan yang berkepala dua dinamai Tanipattuang. Gelang ini terbuat dari emas murni dengan berat 985,5 gram, dengan nilai historis dan artistik yang tinggi karena desainnya yang unik dan rumit. Benda ini berasal dari Karaeng Tumanurug Bainea. Ponto Janga-Jangaya bukan hanya sekadar gelang tangan, tetapi juga merupakan simbol kebesaran dan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Gowa dan Sulawesi Selatan.

Dalam budaya Gowa, Ponto Janga-Jangaya dipercaya memiliki makna simbolis yang kuat, yaitu sebagai simbol kekuatan dan keberanian. Gelang ini mungkin digunakan oleh raja atau bangsawan sebagai tanda status dan kekuasaan. Ponto Janga-Jangaya juga digunakan dalam acara adat seperti Accera’ Kalompoang, yang diadakan setiap tahun setelah Idul Adha. Accera Kalompoang merupakan upacara adat untuk membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa yang tersimpan di Museum Balla Lompoa. Inti dari upacara ini adalah allangiri kalompoang, yaitu pembersihan dan penimbangan benda pusaka.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *