INFOKINI.ID, MAKASSAR—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengusulkan penambahan dua Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) untuk pelayanan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan AIDS di Kota Makassar.
Selama ini, layanan serupa hanya tersedia di tiga PKM, yakni Kassi-Kassi, Jumpandang Baru, dan Bongaya dengan dukungan dana dari AIDS Healthcare Foundation (AHF).
Kepala Dinkes Makassar, Nursyahidah, mengatakan pihaknya telah mengusulkan PKM Andalas dan PKM Andi Makasau sebagai lokasi tambahan layanan HIV/AIDS.
“NGO AHF kemarin hadir untuk mendukung Kota Makassar menambah satu layanan lagi. Kami mengusulkan dua, yaitu PKM Andalas dan Andi Makasau. Mudah-mudahan kita didukung dua-duanya,” ujarnya di Makassar, Selasa, (23/9/2025).
Dua lokasi tersebut dipilih berdasarkan sebaran penderita HIV yang ditemukan dari hasil skrining rutin Dinkes Makassar. AHF sejak 2021 telah mendanai layanan HIV meliputi pembiayaan obat, bahan habis pakai (BHP), hingga pendampingan pasien.
Dinkes Makassar setiap tahun menargetkan skrining sekitar 25 ribu orang. Pada 2023 ditemukan 1.015 kasus positif HIV, turun menjadi 925 kasus pada 2024. Sementara hingga pertengahan 2025, tercatat 454 kasus.
“Sebaran kasus tidak lagi terpusat, melainkan sudah muncul di sejumlah kecamatan. Kategori paling tinggi tetap Lelaki Sama Lelaki (LSL). Kita berupaya mengedukasi masyarakat terkait bahaya HIV/AIDS,” jelasnya.
Menurut Nursyahidah, keberhasilan pengendalian HIV/AIDS tidak hanya diukur dari jumlah kasus, tetapi juga intensitas skrining.
Semakin luas cakupan pemeriksaan, semakin besar peluang menemukan kasus. Namun tren penurunan kasus di tengah skrining yang tinggi dianggap sebagai capaian positif.
“Semakin tinggi skrining, semakin kecil kasus yang ditemukan. Itu yang kami harapkan di 2025,” pungkasnya. (*)
















