Infokini.id, Makassar– Kewaspadaan atas penyebaran covid-19 menjadi tanggung jawab seluruh pihak, termasuk perusahaan pelayaran plat merah, PT Pelni (Persero). Tak tanggung-tanggung untuk kewaspadaan itu, PT Pelni hanya menjual 80 persen tiket dari yang harus terjual berdasarkan jumlah tempat tidur penumpang, penerapan physical distancing atau jaga jarak secara fisik sebagai salah satu Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan covid-19. “Selama kondisi kewaspadaan terhadap penyebaran covid-19, kita menerapkan physical distancing atau jaga jarak antara penumpang. Tempat tidur yang sebelumnya rapat, kita beri jarak. Sehingga berpengaruh pada penjualan tiket yang hanya berkisar 80 persen saja. Kita memang menerapkan pembatasan jumlah penumpang,” jelas Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro, saat dihubungi Senin (6/4/2020).
Karena pembatasan penumpang ini diakui Yahya, PT Pelni mengalami penurunan jumlah penumpang sekitar 18 persen selama Februari dan Maret 2020 dari periode yang sama di tahun 2019 lalu. Kondisi ini menurutnya, kemungkinan akan berpengaruh hingga beberapa bulan ke depan. Disinggung soal momen mudik lebaran, Yahya mengatakan pihaknya belum bisa memprediksi karena saat ini PT Pelni tengah mempersiapkan sejumlah hal, termasuk rute. Karena di beberapa daerah ada larangan.
Tak hanya itu saja, Yahya juga memaparkan bahwa bagian dari SOP lainnya adalah menerapkan pemeriksaan kesehatan, khususnya suhu tubuh lebih dari sekali, yaitu saat penumpang berada di terminal pelabuhan dan sebelum penumpang masuk ke dalam kapal. Menurutnya ada SOP yang diterapkan terkait kewaspadaan atas penyebaran covid-19. Untuk penanganan ini, PT Pelni telah membentuk gugus tugas khusus covid-19. “Kita ikuti SOP dan langkah protokol keamanan. Untuk penanganan covid-19 kita sudah membentuk gugus tugas khusus. Kitapun berkoordinsi dengan sejumlah pihak, diantaranya dengan PT Pelindo yang punya ranah di pelabuhan. Salah satunya melakukan pengecekan suhu tubuh saat berada di pelabuhan dan saat akan masuk ke kapal,” jelas Yahya. Selain itu, pembersihan berbagai sudut di kapal termasuk penyediaan hand sanitizer di setiap deck, sabun dan perlengkapan kebersihan lain di setiap kamar mandi, menyiagakan tenaga medis pada klinik kesehatan di atas kapal, memberikan masker bagi penumpang yang sakit di tengah perjalanan, serta memberikan himbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam. Sementara untuk sterilisasi kapal, Yahya mengatakan Pelni telah melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala. Bahkan setiap kapal yang kembali sandar di Pelabuhan Tanjung Priok dan Surabaya sebagai homebase akan kembali disemprot disinfektan. “Kami sudah melakukan penyemprotan disinfektan kepada seluruh kapal pelni. Dan penyemprotan akan kembali dilakukan kepada kapal pelni saat sandar di homebase,” jelasnya.(lin)
















