INFOKINI.ID, GOWA – Staf Teritorial TNI AD, Brigjen TNI Amrizal mengatakan bahwa kemanunggalan TNI AD dan rakyat menjadi program teritorial yang selalu menuntut TNI untuk berinovasi bagi dan untuk rakyat.
“Di tengah pandemi Covid-19, pengawalan TNI AD terhadap program pemerintah khususnya yang bermuara pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi perhatian,” kata Brigjen Amrizal di sela peninjauan sebagai Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Kamis (30/9/2021).
Menurutnya, tidak hanya serbuan vaksin yang ingin disukseskan, termasuk ketahanan pangan dan upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kita ada TMMD yang membantu memperluas badan jalan penghubung sebagai penunjang ekonomi masyarakat. Ada program Food Estate, yang merupakan kawasan sentra ketahanan pangan. Di dalamnya ada peternakan dan pertanian. Begitu banyak program teritorial TNI AD ini, terlebih di tengah pendemi. Termasuk di dalamnya membantu masyarakat dengan pelaksanaan karya bakti dan pembagian sembako,” papar jendral bintang satu ini.
Di kesempatan yang sama, Pabandia Staf Teritorial TNI AD (Sterad) Letkol Arm Budi Wahyono, menjelaskan bahwa Food Estate digagas sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk ketahanan pangan.
TNI AD, katanya, mengemasnya sebagai program menciptakan sentra ketahanan pangan terpusat dalam satu wilayah.
“Ini merupakan sentra ketahanan pangan yang terpusat, disitu ada peternakan, pertanian, dan sebagainya, yang terkait ketahanan pangan,” jelas Letkol Budi.
Dijelaskannya, program ini termasuk memanfaatkan lahan gambut atau lahan kosong untuk ditanami berbagai tanaman yang bermanfaat bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Program ini baru digagas di Kalimantan, Sumatera, da Jawa Barat.
“Peran TNI di sini sebagai pendamping dan pendukung petani dalam menggarap lahan yang ada di wilayahnya. Sehingga bisa bermanfaat bagi perekonomian dan kesejahteran mereka. Program ini merupakan kerjasama TNI AD dengan Kementrian Pertanian dan sejumlah pihak lainnya,” jelasnya.
Sementara itu Dandim 1409/Gowa, Letkol Inf Prasetyo Ari Wibowo yang ditemui secara terpisah mengatakan, khusus di wilayah Gowa, program ketahanan pangan telah berjalan hingga saat ini. Sejumlah lahan tidur dimanfaatkan sebagai lahan berbagai hortikultura.
“Di sini kita ada lahan yang ditanami jagung, dan demplot padi, serta sejumlah tanaman horti lainnya,” kata Dandim Gowa.
Dandim menjelaskan, pihaknya melakukan pendampingan kepada masyarakat, termasuk mengedukasi mereka tentang metode tanam yang benar dan efektif.
“Dengan demikian hasilnya bisa maksimal dan akan berimbas pada ekonomi dan kesejahteraan mereka,” tambah Dandim Gowa.
















