Persit Gowa Hadiri Sosialisasi Kemenkes Terkait Omicron, Ny Nuni Prasetyo: Penting Agar Tahu Bahaya dan Pentingnya Vaksin

Persit Cabang Kodim 1409/Gowa hadir dalam sosialisasi Kemenkes RI tentang bahaya Omicron, Kamis (24/2/2022).

INFOKINI.ID, GOWA– Meningkatnya jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron menjadi alasan Kementerian Kesehatan menggelar video conference (vicon) terkait virus tersebut. Persit Cabang Kodim 1409/Gowa, menjadi salah satu organisasi yang mengikuti sosialisasi tersebut, Kamis (23/2/2022). Dalam kegiatan tersebut, Kemenkes RI menghadirkan Dosen pada fakultas Kesehatan masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI), Ede Surya Darmawan. Ede Surya menjabarkan dalam sosialisasi bertema “Waspada Omicron, Yuk Kenali dan Kendalikan Penyakit Penyerta (Komorbid) tentang penyebaran Covid-19 khususnya varian Omicron.

Ketua Persit Cabang Kodim 1409/Gowa Ny Nuni Prasetyo menyebutkan, sosialisasi ini merupakan sesuatu yang penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya vaksinasi sebagai upaya pencegahan untuk dampak yang lebih besar. Tak hanya itu, sosialisasi ini menurutnya, sekaligus menjadi warning dan pengingat kembali kepada masyarakat tentang disiplin protokol kesehatan (prokes). 

“Sosialisasi ini sangat penting agar masyarakat tahu bahaya Omicron, pentingnya vaksinasi serta warning untuk kembali disiplin prokes. Secara internal Persit, para anggota juga kembali ditekankan untuk lebih menjaga diri dengan prokes dan segera melakukan vaksin bagi yang belum. Dengan kondisi saat ini, tentu hal yang harus dilakukan adalah membatasi kegiatan organisasi. Kalaupun memang tak bisa dihindari, tentu dengan prokes ketat, baik penggunaan masker, hand sanitizer maupun mengatur jarak. Karena saat ini tingkat penyebaran semakin tinggi. Sehingga kita harus mengantisipasi dengan pembatasan kegiatan,” jelas Ny Nuni Prasetyo.

Ny Nuni juga menyebut, bahwa masih ada anggota Persit Gowa yang belum divaksin. “Memang masih ada anggota persit yang belum divaksin. Tetapi bukan karena tidak mau, tetapi karena memang alasan yang tidak memungkinkan untuk divaksin, seperti habis melahirkan dan sakit. Tetapi dalam waktu dekat, semua yang belum dan memang memungkinkan, sudah siap untuk divaksin. Termasuk persit yang juga sudah siap untuk divaksin booster. Untuk vaksinasi, kita juga bantu sosialisasikan ke lingkungan dan masyarakat sekitar dalam bentuk contoh. Menjadi penting edukasi dan sosialisasi kan melalui contoh secara langsung. Sehingga masyarakat tahu secara jelas, bahwa apa yang ditakutkan tentang vaksinasi tak terbukti, melainkan sebagai upaya mencegah penularan covid dan meminimalisir dampaknya,” tegasnya.
Dalam sosialisasi disebutkan Ede Surya bahwa Omicron memiliki gejala yang tidak separah varian Delta ataupun maupun varian sebelumnya. Namun, tetap berbahaya bagi lansia dan orang yang belum divaksin serta memiliki riwayat penyakit penyerta (Komorbid), karena berpotensi sakit yang parah hingga bisa berujung kematian.

Dengan gejala umum yang terbilang ringan seperti flu biasa, batuk, demam, dan sakit tenggorokan, Omicron memiliki tingkat penularan yang cepat. Sehingga  menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi bentuk upaya pencegahan tertularnya varian Omicron. Hadir mendampingi Ny Nuni Prasetyo dalam soilsialisasi tersebut, Ny Eko Sulistiono dan Ny Hamzah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *