INFOKINI.ID, MAKASSAR– Bulan suci ramdhan menjadi momentum yang dimanfaatkan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad untuk berbagi dan mempererat ukhuwah silaturrahmi. Pangdam melaksanakan sholat fardhu lima waktu dan sholat tarwih keliling ke berbagai mesjid, baik yang ada di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.
Saat ditemui usai penyerahan bingkisan di Makodam, Selasa (19/4/2022) Mayjen Andi Muhammad mengungkapkan, bahwa kegiatan ibadah dan silaturrahmi selama ramadhan menjadi bagian dari penegasannya ke seluruh jajaran, mulai dari tingkat Korem, Kodim, hingga satuan jajaran Kodam lainnya.
“Bulan ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan pengampunan. Berbagi kepada yang membutuhkan menjadi bentuk kepedulian dan kegiatan sosial sekaligus menjadi upaya untuk mempererat ukhuwah silaturrahmi. Sholat keliling, mulai subuh, dhuhur, ashar, isya dan tarwih ke berbagai mesjid juga kita lakukan untuk saling bertatap muka langsung dan bersilaturrahmi dengan masyarakat. Karena selama ini pangdam mungkin hanya dikenal lewat media sosial, atau videotron. Dengan sholat dan silaturrahmi langsung, kita bisa saling bertatap muka dan mengenal,” jelas pangdam.
Tak hanya itu, jendral TNI bintang dua yang juga merupakan keturunan Raja Bone ini juga menambahkan bahwa selain safari ramadhan dengan sholat keliling, kegiatan berbagi dan membantu masyarakat juga dilakukan Kodam Hasanuddin. Dukungan kepada masyarakat dan para pelaku UMKM baik melalui bantuan tunai langsung ataupun modal usaha menjadi bagian dari program Kodam Hasanuddin.
“Kita lakukan pembinaan dengan program Ga’de Nusa. Program ini membina dan membantu masyarakat yang kurang mampu dari sisi modal. Kita sudah komunikasi dengan beberapa BUMN dan juga memanfaatkan dana yang kita miliki untuk mensupport modal tanpa agunan. Termasuk juga kita menyalurkan bantuan tunai langsung bagi pedagang, nelayan dan petani. Di tahap pertama ada bantuan senilai Rp600 ribu bagi 53 ribu masyarakat yang terdata di enam kodim. Dan ini sementara kita salurkan. Bantuan lainnya adalah bantuan tunai untuk pembelian minyak goreng senilai Rp300 ribu yang juga sementara kita data. Penyalurannya sesuai ketentuan sistem pendataan dengan data base yang ada. Sehingga yang memang tidak layak dan tak sesuai akan otomatis tertolak,” papar pangdam.(*)

















