Sulsel Target Jadi Produsen Pisang Terbesar, Pangdam XIV/Hsn Awali Tanam 10 Ribu Bibit Pisang di wilayah Kodim 1409/Gowa

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso bersama Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin beserta Forkompinda Sulsel dan Kabupaten Gowa melakukan penanaman pisang cavendish di Gowa.(foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Target Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk menjadikan Sulsel sebagai produsen pisang terbesar di dunia, disambut dukungan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso bersama jajarannya, dalam bentuk menginisiasi gerakan tanam pisang cavendish sebanyak 10 ribu bibit di lahan milik Kodam Hasanuddin dan lahan tidur lainnya di wilayah Kodim 1409/Gowa. Gerakan tanam pisang ini juga selanjutnya akan dimassifkan di seluruh wilayah Kodam Hasanuddin. Inisiasi penanaman pisang jenis cavendish ini dimulai Mayjen Totok dengan langsung mengundang Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin beserta Forkompinda Sulsel, Pemerintah Kabupaten Gowa yang diwakili Sekdakab Gowa Karim Dania, serta perbankan, untuk melaksanakan penanaman bibit pisang dan jagung, di lahan milik Kodam XIV/Hasanuddin, di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Rabu (1/11/2023). Selain penanaman pisang, dilakukan juga panen ikan nila dari budidaya sistem bioflok, serta pemberian bantuan sembako kepada masyarakat di sekitar wilayah lokasi ketahanan pangan. 

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian pencanangan serentak Gerakan Nasional Ketahanan Pangan seluruh Indonesia melalui virtual yang dipusatkan di Jakarta dan dihadiri Wapres, Panglima TNI, Menteri Pertanian dan pejabat terkait lainnya. Jenderal bintang dua ini menyebutkan bahwa lahan tidur dan lahan milik Kodam Hasanuddin akan dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan, seperti arahan yang disampaikan Panglima TNI agar TNI hadir membantu masalah yang dihadapi masyarakat. Salah satunya adalah masalah pangan. Pisang, disebutkan orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini adalah tanaman sumber pangan yang mudah dan diminati seluruh masyarakat. Sehingga program Pemprov Sulsel untuk menjadikan Sulsel sebagai produsen pisang terbesar diyakinkannya mendapatkan dukungan penuh dari seluruh jajaran Kodam Hasanuddin. 

“Di lahan kita seluas 7,9 hektar yang ada di sini, kita akan tanami pisang bersama dengan tanaman lainnya seperti jagung dan ubi. Program pemprov untuk menjadikan Sulsel sebagai produsen pisang akan kita dukung penuh. Kita sudah beberapa kali rapat denga Pemprov Sulsel. Sejumlah lahan kita, bisa dimanfaatkan dan dikelola bersama. Ada di Bone sekitar 30 hektar dan di Bance’e  sekitar 400 hektar. Meski epi-nya mendukung program pemprov untuk tanaman pisang, tetapi bisa digunakan untuk menanam tanaman kebutuhan sehari-hari seperti cabe, tomat dan lainnya. Silahkan manfaatkan lahan kita yang ada untuk kepentingan masyarakat. Hasilnya nanti kita nikmati bersama untuk bantu permasalahan negara, khususnya dalam inflasi dan ketahanan pangan. Insyaa Allah bisa teratasi dengan baik dalam waktu yang tidak lama,” jabar lulusan terbaik Seskoad tahun 2002 ini sembari berpesan tegas untuk menjaga dan merawat tanaman, khususnya pisang yang ditanam, mengingat biaya yang dikeluarkan tidaklah kecil dan manfaatnya juga bermanfaat besar untuk masyarakat, baik bagi pemenuhan gizi, pendapatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Penilaian atas kesigapan Pangdam XIV/Hasanuddin terhadap target Pemprov Sulsel terkait penanaman pisang, diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin di kesempatan tersebut. Bahkan menurutnya, program yang baru digagas Pemprov Sulsel, dilaksanakan secara cepat oleh Kodam Hasanuddin. Salah satunya, dengan penanaman 10.000 bibit pisang di lahan milik Kodam Hasanuddin, dan lahan tidur lainnya yang dilaksanakan pangdam beserta jajaran. Bahtiar juga mengungkapkan, penanaman pisang jenis cavendish merupakan upaya Pemprov Sulsel untuk perkuat ketahanan pangan dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penanganan inflasi. Harga dan pasar ekspor yang menantikan pisang jenis ini akan memberikan dampak peningkatan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Dalam rangka gerakan ketahanan pangan nasional, kita manfaatkan lahan tidur untuk  penanaman pisang cavendis sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan, dalam pengentasan kemiskinan dan penanganan inflasi. Pangan adalah segalanya dan saat ini menjadi cobaan pemimpin di seluruh dunia. Dunia sedang bermasalah dari sumber air akibat  el nino. Seluruh pemimpin dunia dan pemimpin negara sedang berkreatifitas dalam tingkatkan produksi pangan. Di sini, TNI diinisiasi Pangdam  dan jajaran, mengajak kita menanam bersama pisang cavendish yang menjadi  komoditi dan dikembangkan di Sulsel. Bahkan target kita akan jadi penghasil atau produsen pisang terbesar di dunia. Kita kembangkan 1 miliar pohon pisang. Kita manfaatkan sekitar 500 ribu hektar lahan kering tidak produktif di Sulsel. Hari ini ditanam 10 ribu pohon dengan target 10 hektar lahan. 1 hektar bisa hasilkan Rp200 juta hingga Rp380 juta. Sehingga dengan 10 hektar lahan yang ditanami pisang, kita berharap bisa menghasilkan sekitar dua miliar rupiah. Ini bisa jadi penghasilan tambahan prajurit. Jadi peningkatan kesejahteraan prajurit bisa dengan cara ini. Selain itu ada gizi tambahan juga bagi masyarakat. Apalagi tempat ini bisa diakses masyarakat. Kita siap hadirkan tenaga ahli untuk mengedukasi masyarakat dalam pengembangannya. Intinya kami menyatakan kepada publik, bahwa Forkopimda Sulsel dipimpin Pangdam Hasanuddin siap mendukung program pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan dengan penanaman pisang cavendish,” jabar PJ Gubernur.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *