INFOKINI.ID, MAKASSAR– Bedah rumah milik Basri Dg Sialle dan Kumala Dg Ratu di RT 5 RW 7 Bontoduri VII Kelurahan Bontoduri Kecamatan Tamalate Kota Makassar, mulai dikerjakan oleh personil Batalyon Zeni Tempur 10/Sakti Mandra Guna, Sabtu (16/5/2020). Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka telah menginstruksikan agar bedah rumah milik tukang bentor itu bisa dirampungkan Kazidam XIV/Hasanuddin, KoloneI Czi Muhammad Said bersama personilnya dalam kurun waktu tiga minggu. Meski awalnya Kazidam menyampaikan bahwa bedah rumah akan rampung dalam sebulan, tetapi instruksi Pangdam untuk segera menyelesaikannya dalam 3 minggu membuatnya harus percaya diri melaksanakan perintah tersebut. “Berapa lama Zidam bisa bangun rumah ini?, tiga minggu bisa tidak,” tanya Pangdam Andi Sumangerukka kepada Kazidam, yang dijawab “Siap, bisa” jawab Kazidam dengan penuh percaya diri.
Sebelum membedah rumah Basri Dg Sialle, Pangdam bersama DPD REI, Bank BTN dan Jurnalis Berbagi meninjau lokasi dan melihat langsung kondisi rumah tidak layak huni tersebut. Kondisi rumah serupa gubuk tua, yang di kanan kirinya sudah berdiri rumah permanen mengundang keprihatinan Pangdam. Hingga akhirnya menyetujui untuk melakukan bedah rumah.
Gerak cepat Kazidam KoloneI Czi Muhammad Said pun dilaksanakan dengan mengerahkan sejumlah prajurit dari Batalyon Zipur 10/Sakti Mandra Guna untuk membongkar rumah di RT 5 RW 7 Kelurahan Bontoduri Tamalate Makassar. Tahap pembersihan dan pemasangan pondasi pun dilakukan oleh para prajurit TNI AD yang memiliki keahlian dalam kontruksi bangunan tersebut. Sementara rumah dibedah, sang pemilik rumah, Basri Dg Sialle dan Kumala Dg Ratu bersama kelima anak-anaknya, untuk sementara diungsikan ke tempat penampungan di gedung TK Kartika milik Yayasan Kartika Jaya pimpinan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Hasanuddin, Ny Arinta Andi Sumangerukka.
Basri dan keluarganya akan berada di sana hingga rumahnya rampung bersama dengan sejumlah masyarakat lainnya yang juga ada di penampungan tersebut. Penampungan di TK Kartika Kencana tersebut, merupakan inisiatif Pangdam bagi tuna wisma, tukang becak, dan juru parkir yang tidak memiliki tempat tinggal di Makasar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan oleh Pemkot Makassar. Selama di penampungan, segala keperluan disiapkan, termasuk peralatan mandi dan makan.(lin)
















