RPB Regional Makassar Layani Psikososial Penyintas Bencana Sulbar

INFOKINI.ID, MAMUJU– Relawan Pendidikan BAZNAS (RPB) Regional Makassar, melakukan layanan dukungan psikososial dengan metode Critical Incident Stress Management (CISM) bagi anak-anak penyintas bencana gempa bumi Mamuju-Majene, Sulawesi Barat. Layanan dilakukan di posko Dusun Tajimaneng, Desa Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat, (29/1/2021).


Melalui metode ini, dapat diketahui level stres yang dialami anak-anak. Sehinga menjadi acuan untuk menentukan intervensi lanjutan, yang bisa dilakukan oleh lembaga beasiswa BAZNAS kepada yang terdampak.


Diketahui, para relawan tiba di lokasi sejak Kamis 28 Januari 2021 bersama amil BAZNAS Kota Makassar. Seluruh relawan yang terlibat dalam aksi dukungan psikososial ini, telah melalui rapid antigen dan hasilnya non reaktif/negatif.


Resky Cahaya Putra selaku Koordinator RPB Regional Makassar mengungkapkan, kegiatan ini diikuti 41 orang anak, dengan tetap memperhatikan penerapan 3M.
“Dimulai dengan pengaturan barisan atau memberi jarak pada masing-masing anak, mencuci tangan dengan 6 langkah menggunakan hand sanitizer yang disemprotkan ke telapak tangan, dan memakaikan masker,” ungkap Rezky, kepada Infokini.id, Sabtu, (30/1/2021).


Rezky juga menambahkan, anak-anak terlebih dahulu diberikan masker oleh teman-teman relawan untuk menghindari penularan covid-19. Menurutnya, setelah melakukan perkenalan dan ice breaking, anak-anak diarahkan masuk di dalam tenda yang telah disiapkan oleh BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), sekaligus sebagai posko untuk melakukan dukungan psikososial kepada siswa.


“Tujuannya,  agar mereka nyaman dan tenang saat bermain sambil belajar bersama kakak-kakak relawan, tidak takut kepanasan ataupun kehujanan. Di dalam tenda, anak-anak di data terlebih dahulu kemudian teman-teman relawan melakukan Critical Incident Stress Management (CISM), melalui kegiatan bermain dan menyanyi bersama,” paparnya. 


Ia juga mengatakan, selama kegiatan, beragam permainan dan aktivitas dilakukan untuk menghibur adik-adik yang berada di pos pengungsian. Hal tersebut bertujuan agar mereka melupakan kejadian yang pernah mereka alami. Sehingga terlalu lama larut dalam kesedihan.


“Setelah itu, para siswa juga diberikan paket gizi oleh para relawan.Terlihat anak-anak sangat antusias dan bahagia, mengikuti kegiatan dari para relawan pendidikan BAZNAS,” tutupnya. (B)

Penulis: Muh. SaddamEditor: Elien Marlina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *