BIOS-44DC, Inovasi Divif 3 Kostrad Jadikan Lahan Tak produktif Sebagai Lahan Pertanian

Belasan hektar lahan tak produktif di Divif 3 Kostrad dijadikan lahan pertanian. Bahkan sudah ada yang menuai hasil panen.(Foto:ist)

INFOKINI.ID, GOWA– Tersedianya lahan kosong yang masih cukup luas dan belum termanfaatkan di lingkungan Madivif 3 Kostrad, menjadi alasan Panglima Divif 3 Kostrad, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, untuk mendorong pemanfatan lahan tersebut. Terlebih di tengah pandemi saat ini, potensi pertanian untuk program ketahanan pangan menjadi salah satu solusi yang mampu membantu sektor ekonomi masyarakat, khususnya petani.

Dengan berbekal pengalaman tugasnya di wilayah yang memiliki kontur tanah yang kurang baik seperti saat menjabat sebagai Danrem 044/ Gapo, tercipta inovasi yang lahir dari tangan dingin TNI yang diharapkan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi para petani. Inovasi ini dikenal sebagai BIOS-44DC, perpaduan mikroorganisme yang berfungsi menormalisasi lahan kembali seperti kondisi semula. Alhasil, dengan BIOS-44DC ini belasan hektar lahan tak produktif dan tandus di Madivif 3 Kostrad diproduktifkan dan digunakan sebagai lahan pertanian.

BIOS 44DC, inovasi ini secara nyata mampu membantu mengurai tanah yang tandus menjadi lahan subur. Tidak hanya menyuburkan tanah, BIOS 44DC juga dapat dimanfaatkan untuk usaha pengembangan budi daya perikanan dan peternakan. (Foto:ist)

Mayjen Kunto beserta jajaran Divif 3 Kostrad memanfaatkan lahan kosong yang ada untuk melaksanakan ketahanan pangan dengan inovasi BIOS-44DC. Inovasi ini secara nyata mampu membantu mengurai tanah yang tandus menjadi lahan subur. Tidak hanya menyuburkan tanah, BIOS 44DC juga dapat dimanfaatkan untuk usaha pengembangan budi daya perikanan dan peternakan. Temuan yang merupakan hasil kerja keras prajurit TNI AD ini, diharapkan membantu dan menopang perekonomian masyarakat. Lahan kritis atau lahan yang dianggap tidak lagi produktif dapat ditanami kembali dengan tanaman pangan maupun herbal. “Sekitar 15 hektar lahan Madivif 3 Kostrad ditanami singkong dan kurang lebih 1,5 hektar ditanami tanaman sayur-sayuran seperti cabai, tomat, seledri, pare, terong, bawang, kubis, selada, sawi dan gambas. Semua kita kelola dengan memanfaatkan BIOS-44DC,” terang Mayjen Kunto.

Pemanfaatan belasan hektar lahan ini dilakukan karena dalam rencana pembangunan fasilitas dan infrastrukturnya, Divif 3 Kostrad seharusnya mencapai angka 100% pada tahun 2024. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 di tahun 2019 yang lalu, pembangunan Divif 3 Kostrad untuk sementara belum dilanjutkan untuk kepentingan nasional. Di lingkungan Madivif 3 Kostrad, sarana perumahan baru mencapai kurang lebih 14%, sedangkan untuk perumahan Satpur jajaran Divif 3 Kostrad baru mencapai kurang lebih 75% dan untuk Satbanpur baru mencapai 50% dari standar. Dengan kondisi seperti ini, sehingga masih terdapat lahan kosong yang cukup luas yang tentunya tidak produktif jika tidak dimanfaatkan sampai dengan dilanjutkannya pembangunan kembali. Divisi Infanteri 3 Kostrad merupakan satuan tempur operasional yang sudah resmi berdiri sejak tahun 2018 di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut Panglima Divif 3 Kostrad menyampaikan, selain di Madivif 3 Kostrad, satuan jajaran diluar Madiv seperti jajaran Brigif Raider 20/IJK yaitu Yonif R 754/ENK dan Yonif R 755/Yalet juga diarahkan memanfaatkan lahan yang tidak produktif untuk ditanami tanaman yang konsumtif. “Dengan berbekal BIOS-44DC, satuan Yonif R 755/Yalet mampu mengolah kurang lebih 1 hektar lahannya dengan menanam tanaman cabai, buncis, kol, pepaya, terong dan bawang. Bahkan satuan Yonif R 754/ENK sendiri, sudah berhasil memanen tanaman melon dan semangka di lahan seluas 7500 m². Divisi Infanteri 3 Kostrad memanfaatkan BIOS 44 DC pada lahan kosong agar bisa ditanami tumbuhan sejenis herbal seperti nilam yang memiliki banyak kegunaan. Upaya dalam rangka peningkatan potensi lahan ini, salah satu wujud nyata peran dan kontribusi TNI di masa pandemi. Sehingga ketersediaan pangan dan bahan-bahan herbal dapat dioptimalkan untuk meningkatkan imun dan ketahanan tubuh. Termasuk bermanfaat bagi prajurit dan lingkungan satuan,” jelas Mayjen Kunto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *