INFOKINI.ID, GOWA – Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan meraih penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI. Adnan mempersembahkan penghargaan ini untuk petani di Kabupaten Gowa.
“Penghargaan ini bukan saja berkat kolaborasi yang terbangun antar seluruh pihak. Melainkan secara khusus adalah peran dari para petani,” ujarnya usai menerima penghargaan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, di Pembukaan Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia Ke-XVI di Lapangan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6).
Satyalancana Wira Karya merupakan penghargaan kepada mereka yang berjasa dalam memberikan dharma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain. Bupati Gowa pun diberikan penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi karena dianggap berkontribusi terhadap kemajuan pertanian Indonesia, di Kabupaten Gowa.
Adnan mengaku, dalam mendapatkan Satyalancana Wirakarya tersebut bukan perkara mudah. Harus melewati berbagai proses dan tahapan hingga mampu meraih salah satu penghargaan tertinggi dari Presiden Republik Indonesia ini.
“Kita melewati proses seleksi yang cukup panjang, harus melewati beberapa penilaian. Tentu itu semua dibutuhkan data-data, inovasi yang konkret dan juga komitmen dari kepala daerah bersama dengan seluruh jajaran, petani yang ada sehingga kita bisa mendapatkan penghargaan ini,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Fajaruddin mengatakan, pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam peningkatan ekonomi di Kabupaten Gowa. Bahkan menjadi program prioritas.
Menurutnya, keseriusan tersebut terlihat dengan meningkatnya produksi jagung dalam tiga tahun terakhir. Ditambah dengan inovasi melalui hormon pertumbuhan yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Belum lagi, Kabupaten Gowa menjadi penghasil jagung terbesar ketiga di Sulawesi Selatan, dan peningkatan produksinya dibarengi dengan peningkatan pendapatan petani itu sendiri. Khususnya melalui uji coba hormon pertumbuhan yaitu auxin, sitokinin dan giberelin yang menunjukkan hasil signifikan.
“Hasilnya dimana produksi meningkat menjadi dua sampai tiga tongkol pertanaman, dan produksinya meningkat dari enam ton per hektar menjadi 10 ton per hektar,” jelasnya.
Salah satu hal yang mempengaruhi peningkatan tersebut kata Fajar yaitu, adanya penggunaan hormon pertumbuhan. Dimana peningkatan nyatanya dari yang semula satu tongkol pada tanaman menjadi dua sampai tiga tongkol per tanaman.
“Bahkan petani mulai mengembangkan ZPT sendiri didampingi oleh penyuluh dan dan sudah mulai memproduksi hormon tumbuh tersebut dengan memanfaatkan tumbuhan dan sampah organik sekelilingnya,” terangnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Gowa juga memiliki integrated farming berbasis jagung. Pengembangan kawasan integrated farm ini berada di dua lokasi yakni Desa Manjapai, Kecamatan Bontonompo dan Desa Pakatto, Kecamatan Bontomarannu.
Kegiatan yang dilakukan yaitu mengintegrasikan sektor pertanian, peternakan dan perikanan seperti sektor pertanian berupa tanaman jagung, kacang-kacangan, cabai serta beberapa tanaman perkebunan. Kemudian pada sektor peternakan seperti bantuan 1.000 ekor itik petelur. Selanjutnya pada sektor perikanan membudidayakan dua unit kolam ikan sistem bioflok untuk budidaya ikan nila .
“Kami berharap melalui inovasi-inovasi tersebut dapat meningkatkan keterampilan petani dalam meningkatkan produksi usaha tani jagung dan pendapatan para petani yang berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat,” katanya.
















