Kasus HIV/AIDS di Makassar Naik, Dinkes Perkuat Layanan Bersama NGO

Kepala Dinkes Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin. (Foto:ist)

INFOKINI.ID, MAKASSAR–Kasus HIV/AIDS di Kota Makassar kembali menjadi sorotan. Dalam enam bulan pertama 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat ratusan temuan kasus baru.

Pemerintah bersama organisasi non-pemerintah (NGO) terus memperkuat layanan dan pendampingan bagi pasien agar penanganan lebih optimal.

Kepala Dinkes Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, menyebutkan sebanyak 454 kasus positif HIV/AIDS terdeteksi pada periode Januari–Juni 2025. Sebagian besar ditemukan pada kelompok lelaki seks lelaki (LSL).

“Kalau kita melihat dari kondisi, terjadi kenaikan. Utamanya dengan lelaki suka lelaki. Rata-rata itu,” kata Nursaidah kepada wartawan di Balai Kota Makassar, Rabu (17/9/2025).

Berdasarkan data Dinkes, tren kasus HIV/AIDS di Makassar bersifat fluktuatif. Pada 2023 tercatat 1.015 kasus positif dari 57.690 orang yang diperiksa (tracing).

Tahun 2024 menurun menjadi 925 kasus dari 48.139 orang. Sementara pada Januari–Juni 2025, tercatat 454 kasus positif dari 23.311 orang yang diperiksa.

“Beberapa kecamatan sudah ada penderita,” ujarnya.

Nursaidah menjelaskan, penjangkauan kasus baru banyak terbantu dukungan NGO, salah satunya AIDS Healthcare Foundation (AHF) yang mendanai layanan HIV di tiga puskesmas di Makassar.

Menurutnya, pasien HIV membutuhkan privasi khusus sehingga tidak bisa disamakan dengan pasien umum.

“Inilah tujuan tadi NGO yang membantu kita untuk penjangkauan. Karena biasanya yang baru terkena penyakit ini tidak melaporkan,” jelasnya.

AHF disebut melakukan pembiayaan langsung ke puskesmas, termasuk untuk kebutuhan obat-obatan. Puskesmas Ujung Pandang Baru saat ini melayani sekitar 600 pasien, disusul Kassi-Kassi dan Jongaya dengan masing-masing 500-an pasien.

“Support-nya itu adalah berupa pembiayaan yang langsung ke puskesmas, di mana pembiayaannya itu adalah kebutuhan-kebutuhan yang akan diberikan pada penderita HIV terkait dengan obat-obatannya, dengan BHP-nya (bahan habis pakai), dan lain sebagainya,” terangnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *