INFOKINI.ID, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin meminta kepada seluruh pihak untuk tidak mengkaitkan kegiatan mutasi jabatan yang ia lakukan. Menurutnya, mutasi itu tidak berhubungan dengan adanya gerakan politik.
Hal itu disampaikan Prof Rudy kepada awak media, Selasa (8/9/2020).
“Saya mengimbau pada semua pihak untuk tidak terlalu mudah mengaitkan antara kegiatan politik pilkada dengan kegiatan mutasi,” katanya.
Menurut Rudy, pada dasarnya kegiatan mutasi ia lakukan untuk mempercepat kinerja. Pemerintahan Kota Makassar harus tetap berjalan dan tidak boleh terpengaruh dengan adanya Pilwalkot Makassar 2020.
“Jangan mengkait-kaitkan hal yang tidak perlu dikaitkan seperti kegiatan mutasi yang dasarnya kita lakukan untuk mempercepat kinerja. Salah satu upaya untuk mempercepat kinerja adalah dengan melakukan penyegaran-penyegaran pada instansi-instansi yang perlu penyegaran,” ujarnya
Ia menambahkan, sebagai penjabat walikota, dia diberikan amanah untuk mensukseskan kegiatan Pilwalkot Makassar 2020 namun tidak melupakan prioritas utama sebagai pelayan masyarakat.
“Apalagi saya ini kan sama sekali tidak berafiliasi dengan politik manapun. Sehingga kegiatan mutasi itu kita lakukan murni untuk mempercepat pelayanan pada masyarakat dan itu adalah salah satu amanah yang diberikan kepada saya sebagai pj,” kata Rudy.
Selain itu, Rudy Djamaluddin meminta maaf kepada Bawaslu Kota Makassar yang tak menghadiri undangan klarifikasi soal mutasi jabatan.
Menurut Prof Rudy, karena agenda protokoler begitu padat, ia baru mengetahui surat tersebut saat malam hari.
“Undangannya kita tidak terima, baru saya diinformasikan pas malamnya,” pungkasnya. (Nurhidaya)
















