Di Depan Gubernur, Kakanwil Kemenag Paparkan 5 Program Pengembangan Madrasah di Sulsel

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bersama Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Sabtu (20/2/2021)

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulawesi Selatan Khaeroni bersama rombongan melakukan kunjungan ke Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Jalan Sungai Tangka Makassar, Sabtu (20/2/2021).

Dalam pertemuan itu, Khaeroni memaparkan lima program pengembangan madrasah dan pondok pesantren di Sulsel yang digagasnya. Yaitu Madrasah Alam, Madrasah Luar Biasa (MLB), Asrama Anak Pulau.

“Ad juga Madrasah Program Kebahasaan, dan Gerakan Wakaf Sejuta Koin untuk pendidikan madrasah dan pondok pesantren,” paparnya.

Menurut Khaeroni, program Madrasah Alam yang digagasnya telah direspon baik oleh Bupati Soppeng, dengan mewakafkan lahan miliknya seluas lima hektar.

“Rencananya dalam bulan Februari 2021 ini akan dilakukan peletakan batu pertama,” jelas Kharoni.

Sementara itu, lanjutnya, mengenai program pembangunan Madrasah Luar Biasa (MLB) bagi anak berkebutuhan khusus, Khaeroni mengklaim jika program ini akan menjadi pilot project karena pertama di Sulsel, bahkan di Indonesia.

“Begitu juga dengan Program Asrama Anak Pulau dan Gerakan Sejuta Koin Wakaf Pendidikan untuk madrasah dan pondok pesantren yang dicanangkannya,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mendukung program ini karena memang kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri.

“Dibutuhkan team work yang kompak dan berupaya melepaskan ego sektoral yang selama ini cukup menggangu,” kata Nurdin.

Menurutnya, Pengembangan madrasah dan pondok pesantren, memang sangat diperlukan, terutama dalam pendidikan moral dan etika.

“Kita sekarang mengalami krisis moral, bahkan saya ngeri membayangkan bagaimana moral generasi kita di tahun 2045 nantinya jika ini tidak segera dibenahi,” beber.

Ia juga menambahkan, perlunya perbaikan kesejahteraan guru-guru madrasah dan menyiapkan fasilitas yang layak bagi siswa atau santri yang ada di madrasah dan pondok pesantren.

Ia juga menambahkan, agar rencana pengembangan program tersebut dikerjakan satu persatu, supaya bisa lebih fokus.

“Dan tentunya nanti akan dibahas lebih lanjut bagaimana pengelolaannya, apakah dikelolah oleh Kemenag atau dibentuk suatu yayasan untuk mengelolanya,” pungkasnya.

Muh. Saddam/A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *