INFOKINI.ID, MAKASSAR– Taiwan International Coorporation and Development Fund (ICDF) bekerjasama dengan Center of Excellence Fakultas Pertanian Unhas menggagas drone sebagai penyemprot tanaman. Pelatihan mengoperasikan drone untuk tujuan tersebut telah dilakukan dalam dua kali tahapan. Setelah tahun 2021 lalu melakukan pelatihan pertama, pelatihan kedua kembali dilakukan di pelataran Fakultas Pertanian Unhas, Minggu (26/6/2022).
Pada pelatihan kali ini, Taiwan ICDF menyertakan dosen, perwakilan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemprov Sulsel, Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH), pada pelatihan terkait inovasi bertani menggunakan drone.
Seluruh peserta di hari pertama pelatihan dibekali materi pengenalan, implementasi, software dan cara mengoperasikan alat drone yang digunakan di bidang pertanian. Sedangkan pada hari kedua, materi terkait demonstrasi membuat jalur terbang dan menerbangkan drone, pelatihan penggunaan dan pengolahan data drone.

Ketua Center of Excellence Fakultas Pertanian, Prof Yunus Musa mengatakan, sebuah inovasi di bidang pertanian, dengan menggunakan drone khusus yang bisa menyemprotkan delapan liter air, disiapkan Taiwan ICDF dan Fakultas Pertanian Unhas. “Inovasi ini memang dipersiapkan untuk bisa dijalankan para dosen pertanian di Unhas. Jadi dipelajari dulu teori lalu ke praktek. Ketika sudah mahir, kita akan ajarkan juga cara ini kepada para mahasiswa maupun para petani,” ucapnya.
Lanjut Prof Yunus, saat ini di bidang pertanian juga harus terus berinovasi. Jika biasanya dalam proses penyiraman tanaman menggunakan pompa manual, saat ini harus bergerak menggunakan teknologi. Salah satunya menggunakan bantuan drone. Cara Penggunaan drone dan aplikasinya, sudah kita beritakan dalam pelatihan yang telah dilaksanakan dua kali. Pemanfaatan teknologi, menjadi inovasi yang harus dilakukan agar tak ketinggalan zaman serta memudahkan dan mengefisiensikan. Sehingga kata Prof Yunus, selain hemat biaya, juga hemat tenaga dan waktu. Termasuk sudah tak ketinggalan lagi di bidang inovasi yang saat ini disebut smart farming.
“Ibaratnya kalau pakai penyemprotan manual, yang paling nyata biasa di petani itu bisa menghabiskan uang Rp800 ribu per hektar, sedangkan kalau pakai drone hanya memakan biaya sekitar Rp250 per hektar dan waktunya lebih singkat,” ucapnya.
Fakultas pertanian sudah punya drone yang bisa digunakan untuk demostrasi menyemprot untuk menggunakan pestisida. “Kita harapkan betul cara ini bisa dipakai para petani sehingga bisa untuk menaikkan efisiensi dan meningkatkan efektivitasnya,” ucapnya.
Perwakilan Taiwan ICDF, Mr Yi Cheng Huang mengatakan, tujuan utama pelatihan ini adalah untuk menunjukkan fungsi dan pengaplikasian drone, dan menerapkannya pada lahan pertanian. Fungsi dari drone ini adalah untuk mengurangi tenaga manusia oleh petani, sehingga bisa memberikan lebih banyak manfaat kepada petani.
“Output dari pelatihan ini adalah kita melatih banyak peserta dari latar yang berbeda, beberapa diantaranya adalah dosen-dosen dari fakultas pertanian dan beberapa dari instansi pemerintahan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan kepada mereka fungsi utama dari drone, jenis-jenis aplikasi drone, perkembangan drone yang dapat bermanfaat bagi pertanian,” paparnya.
Menurutnya, sebagai salah satu universitas terbesar di Indonesia, Fakultas Pertanian Unhas dinilai sangat fokus pada pertanian, terutama di Sulsel. “Kami sangat beruntung bisa berkolaborasi dengan fakultas pertanian Unhas. Kita bisa saling membantu untuk perkembangan pertanian di Sulsel. Untuk menerbangkan sebuah drone, kita harus mempunyai lisensi. Sebelum menerbangkan drone, kita harus sering-sering berlatih untuk mengontrol drone dan dapat memastikan masalah keamanan agar tidak berbahaya untuk warga sekitar dan yang lainnya,” jelasnya.
Selain para dosen, Taiwan IDCF juga menyasar untuk petani binaannya di 8 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Gowa, Bone, Soppeng dan Wajo. Kemudian ada Pinrang, Sidrap, Luwu Utara dan Parepare. (*)
















