INFOKINI.ID, GOWA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi nasional pemungutan dan penghitungan suara penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) di tingkat TPS dengan protokol kesehatan Covid-19.
Simulasi digelar di Lapangan Tembak Secata Rindam XIV/Hsn Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sabtu (31/10/2020).
Di Sulsel sendiri, pada Pilkada Serentak 2020 ini akan diikuti oleh 12 kabupaten/kota.
Ketua KPU Sulsel Faizal Amir dalam sambutannya mengatakan, Malino dijadikan lokasi simulasi karena merupakan tempat bersejarah. “Malino ini merupakan tempat bersejarah dimana pernah menjadi tempat perdamaian atas konflik yang pernah terjadi di wilayah Indonesia,” katanya.
Dikatakannya, pengambilan lokasi di Malino tidak ada hubungannya dengan tahap Pilkada di Kabupaten Gowa termasuk simulasi kotak kosong yang dilaksanakan.
Menurutnya, ini merupakan simulasi nasional yang dilaksanakan di beberapa provinsi di Indonesia. Pelaksanaan simulasi ini menerapkan protokol kesehatan ketat dan sesuai prosedur yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.
“Simulasi ini sangat penting sehingga mengundang semua instansi untuk memberikan gambaran pelaksanaan sesungguhnya. Simulasi ini juga sengaja dipublikasikan untuk menepis bahwa KPU kurang memperhatikan protokoler kesehatan,” ujar Faizal Amir.
Dijelaskannya, sistem Sirekap apabila berjalan dengan sesuai rencana maka akan memudahkan proses perekapan suara di TPS. “Mari kita sama-sama menyukseskan Pilkada serentak tahun 2020, semoga berjalan sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan,” harapnya.

Sementara itu Komisioner Divisi Data KPU RI Viryan Azis mengatakan bahwa KPU tetap memperhatikan protokoler kesehatan Covid-19. Hal ini dimulai saat Indonesia menaikkan status Covid-19 pada tanggal 21 Maret 2020 yaitu dengan adaptasi baru atau new normal.
“Sehingga tidak benar apabila KPU mengabaikan protokoler kesehatan Covid-19,” jelasnya.
Dia menjelaskan, untuk menunda Pilkada serentak 2020 saat ini tidak lagi relevan. “Pilkada tetap dilaksanakan dengan mengacu pada protokoler kesehatan Covid-19 tingkat tinggi seperti simulasi yang saat ini kita laksanakan bersama,” tuturnya.
Berikut tahapan simulasi pencoblosan di TPS:
- Pemilih diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum masuk ke TPS. Petugas di TPS akan menyediakan air bersih dilengkapi dengan sabun cuci tangan yang telah disediakan (5 meter dari area TPS), selanjutnya akan dicek suhu tubuhnya oleh petugas KPPS.
- Pemilih yang datang tidak menggunakan masker akan disediakan, apabila bersedia menggunakan masker maka pemilih bisa masuk untuk menggunakan hak pilihnya.
- Pemilih yang masuk ke TPS kemudian diperiksa identitas/surat panggilan selanjutnya diberi sarung tangan plastik sekali pakai dan pemberian hand sanitizer. Hal ini untuk menghindari terjadinya perpindahan atau penularan virus Corona.
- Pemilih yang bersuhu tubuh di atas 37,5 diberi waktu sejenak, apabila suhu tubuh tidak turun maka pemilih tidak diperkenankan masuk ke dalam area TPS tetapi menggunakan hak pilihnya menggunakan bilik khusus yang telah disediakan.
- Selesai mencoblos dan keluar dari bilik suara, pemilih akan diminta membuang sarung tangannya ke tempat sampah yang sudah disediakan.
- Selanjutnya, jari pemilih akan diberi tinta tanda sudah mencoblos. Pemberian tinta tidak dilakukan dengan mencelupkan jari ke botol seperti biasanya, tetapi menggunakan cuttun bud sekali pakai kemudian cuci tangan di tempat yang telah disediakan di luar TPS (5 meter dari TPS).
- TPS akan disemprot disinfektan sebanyak tiga kali, yaitu sebelum pemungutan suara, saat pemungutan suara, dan sebelum penghitungan suara.
- Petugas KPPS juga akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).
- KPPS, saksi dan pengawas yang berada di dalam area TPS dibatasi dengan jarak masing-masing 1 meter.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah yang dilaksanakan oleh pihak penyelenggara untuk menyamakan persepsi dan memahami mekanisme dan tata cara pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada masa pandemi Covid-19 yang sesuai dengan standar protokol kesehatan Covid-19.
Hal ini sebagai bentuk jaminan rasa aman kepada semua pihak sehingga Pilkada bisa berjalan dengan baik serta sesuai dengan rencana sehingga masyarakat tetap sehat dan tidak menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
Pelaksanaan simulasi tetap menerapkan protokoler kesehatan Covid-19 yang ketat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Bupati Gowa H Andi Aslam Patonangi, Dandim 1409/Gowa Letkol Arh Muh. Suaib, Kabagops Polres Gowa Kompol Tamba Hamid, Komisioner Divisi Data KPU RI Viryan Azis, staf Bawaslu RI Rian Adiputra dan Hari Cahyono, Ketua KPU Sulsel Faisal Amir, Kordiv Humas Bawaslu Prov. Sulsel H Saiful Jihad.
Selain itu, hadir pula para ketua dan komisoner KPU 12 kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada serentak 2020, Camat Tinggimoncong Lis Nuricmi, Kordiv Hubla Bawaslu Gowa Juanto, serta perwakilan PPK se-Gowa. (Elin)
















