Hadiri Rakor TPAKD, Abdul Hayat Dukung Bank Sulselbar Lebarkan Sayap

Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani, menghadiri Rapat Koordinasi TPAKD, di Hotel Claro Makassar, Jumat (9/4/2021).

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, Abdul Hayat Gani, menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulsel dan Sulbar, yang dirangkaikan dengan launching website TPAKD di Hotel Claro Makassar, Jumat (9/4/2021).

Dalam kesempatan ini, Abdul Hayat menyampaikan apresiasi pemerintah provinsi atas kerjasama yang sangat baik antara Pemprov Sulsel dan Sulbar, serta OJK Sulampua dan stakeholder.

“Karena perluasan jangkauan TPAKD ini sangat dibutuhkan dalam posisi mendorong sekuat tenaga yang namanya PEN atau Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Abdul Hayat.

Abdul Hayat menuturkan bahwa, sinergitas antara TPAKD Provinsi dengan kabupaten/kota diperlukan. Dimana salah satu tugasnya adalah mendukung dan mensukseskan program PEN yang diluncurkan pemerintah pusat.

Adapun tahun 2020, kondisi perekonomian Sulsel berada pada angka -0,70 persen. Meskipun angka ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka -2,07 persen, namun harus tetap waspada pada kondisi ancaman resesi ekonomi yang semakin parah.

Karena alasan tersebut, kata dia, pemerintah membuka akses dan aktivitas masyarakat dengan serangkaian kebijakan dalam rangka masa kenormalan baru, walaupun angka terpapar Covid-19 masih bertambah.

“Apa yang kita lakukan dengan kondisi real yang sekarang ini, dengan kondisi yang kita inginkan ke depan ini pertumbuhan ekonomi, perlindungan sosial, ide, gagasan, inovasi kita lakukan,” ujarnya.

Berbagai strategi khusus dilakukan dalam penanganan pandemi Covid-19. Sehingga, dalam kepentingan tersebut dibutuhkan kerjasama berbagai pihak secara maksimal untuk menyiapkan program kerja, terutama sektor ekonomi yang terdampak Covid-19, khususnya UMKM.

Ia juga menyampaikan bahwa, terkait UMKM harus didukung oleh berbagai pihak. Terdapat 1,2 juta UMKM di Sulsel.

“Saya kira sangat membantu jaringan informasi dan data-data kepada UMKM,” tuturnya.

Fakta-fakta informasi dibutuhkan terkait UMKM oleh pemerintah, kemudian ditransformasi menjadi sebuah keputusan efektif untuk memastikan kebutuhan masyarakat. Termasuk pada bantuan yang akan diberikan, yang dilandasi atas kebutuhan.

Ia juga mengharapkan, UMKM di Sulsel dapat memasarkan produknya dan menjawab tantangan dunia internasional. Sekaligus mengapresiasi Bank Sulselbar dalam berkontribusi memberikan dukungan dalam launching website TPAKD.

“Kita ingin perluasan jangkauan, informasi-informasi untuk melakukan percepatan-percepatan. Kenapa? Ini karena inklusi keuangan yang ingin kita dorong,” harapnya.

Ia juga mendukung ide yang muncul terkait Bank Sulselbar untuk memperluas layanan dengan melebarkan sayap di Kawasan Timur Indonesia (KTI), terutama di Papua dan Papua Barat.

“Bagus juga ide gagasan itu, kalau Bank Sulselbar invasi ke Papua dan Papua Barat. Dengan melihat kondisi empiris yang ada di Papua, dapat dilakukan. Kalau BJB Jawa Barat bisa ke Sulsel, kenapa kita tidak bisa Bank Sulselbar ke Papua dan Papua Barat. Saya kira patut dihargai ide ini. Karena kita ingin membangun di timur, tetapi untuk Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Muhammad Nurdin Subandi, mengatakan, TPAKD merupakan suatu wadah untuk menyatukan pikiran dari ruang sinergi antar pemangku kepentingan dalam menfungsikan dan melaksanakan program kegiatan, yang akhirnya dapat menciptakan percepatan dan perluasan akses keuangan kepada masyarakat.

Nurdin juga mengharapkan pada kesempatan ini, dukungan pemerintah daerah, kabupaten/kota, untuk dapat menggali potensi dananya masing-masing.

“Yang dapat kita sinergikan dengan berbagai industri jasa keuangan tidak hanya perbankan, namun juga dari sektor pasar modal dan industri keuangan lainnya, untuk membuka akses keuangan kepada UMKM,” ucap Nurdin.

Pada moment ini, mendukung para pelaku industri jasa keuangan untuk aktif dalam menjadi lokomotif ekonomi di kabupaten/kota.

Terutama dalam pemberantasan rentenir melalui program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir yang disebut KPMR, dan sampai saat ini lembaga perbankan yang telah merealisasikan program ini yaitu Bank Sulselbar.

Adapun dalam pandemi saat ini, hal yang menjadi tantangan industri jasa keuangan yaitu dalam meningkatkan perannya masing-masing menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional dalam mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif ke depan.

“Sejalan dengan hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan terus berkontribusi dan bertransformasi ke digital untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dalam era new normal saat ini, yang merupakan salah satu program tematik Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Tahun 2021 yaitu digitalisasi produk dan layanan keuangan,” jelasnya.

TPAKD Sulsel sendiri memiliki kinerja yang positif yang cukup signifikan. Dimana Presiden memberikan penghargaan dengan kategori Penggerak Akses dengan Pola Kemitraan selama dua tahun, dari 2019 hingga 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *