Golkar Sulsel Berkomitmen Akomodir Keterwakilan 30 Persen Perempuan

Anggota KPPG Sulsel dalam salah satu kegiatan sosial. ()

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Taufan Pawe (TP) berkomitmen mengakomodir keterwakilan perempuan dalam panggung politik.

Hal tersebut sejalan dengan penerapan peraturan kuota 30 persen untuk kaum hawa dalam partai politik (parpol). Tidak bisa dipungkiri telah meningkatnya jumlah perempuan dalam politik.

Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Sulsel dr Salwa Mochtar mengatakan bahwa, era kepemimpinan Taufan Pawe memberi peran dan posisi penting bagi perempuan.

Bahkan, Taufan Pawe memberi ruang seluas-luasnya bagi perempuan untuk terus mensupport event-event dan program politik DPD I Partai Golkar Sulsel.

Olehnya itu kata dr Salwa, partai tak hanya mencukupi kuota 30 persen, akan tetapi juga mampu menunjukkan kualitas dari kader perempuannya.

“Pak TP tidak hanya sebatas beretorika atau sebatas konsep tetapi benar-benar mengimplementasikan apa yang menjadi komitmennya,” jelasnya, Minggu (4/7/2021).

Ia juga menuturkan bahwa, kader wanita pun punya peluang untuk menjadi Ketua DPD II Golkar Sulsel di tingkat Kabupaten/Kota. Buktinya, ada Suhartina Bohari dan Andi Kartini Ottong yang baru-baru ini terpilih melalui musda.

“Para kader yang akan jadi ketua juga harus mengikuti serangkaian fit and proper test. Memang tidak ada di peraturan organisasi, namun itulah inovasi Pak Taufan Pawe yang kami anggap sebagai suatu kemajuan yang sangat hebat,” kata dr Salwa.

Ia juga mengungkapkan bahwa, dalam fit and proper test juga memberikan peran penting kepada organisasi sayap khususnya KPPG untuk terlibat menjadi panelis.

“Sehingga kandidat perempuan yang akan maju dapat lebih dieksplorasi khususnya bagaimana calon tersebut memberikan peran dan fungsi perempuan secara strategis nantinya,” paparnya.

Selain itu, KPPG akan melakukan Capacity Building tidak hanya internal untuk pengurus perempuan di provinsi tetapi juga merangkul dan mengakomodir kepengurusan KPPG di Kabupaten/Kota.

Dikatakannya bahwa, Selama enam bulan ini programnya masih banyak untuk sosial kemasyarakatan. Misalnya melakukan kunjungan atau pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil dan menyusui, bakti sosial dihari ibu, melakukan pembagian masker dan hand sanitizer.

“Pasca musda, kami melakukan konsolidasi internal dulu setelah merampungkan struktur kepengurusan,” tutur dr Salwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *