Masyarakat Masih Kurang Berminat Mengadu Lewat ‘Ajamma’

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) DPRD Kota Makassar, Andi Taufiq Natsir.

INFOKINI.ID, MAKASSAR – Aplikasi Ajamma atau Ajang Aspirasi Masyarakat Makassar, milik bagian Humas Sekretariat DPRD Kota Makassar yang memberikan pelayanan informasi kepada publik dan juga tempat aduan, dalam beberapa bulan terakhir kurang dimanfaatkan masyarakat. Padahal, aduan-aduan tersebut sangat penting untuk mengetahui persoalan di tengah masyarakat saat ini.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) DPRD Kota Makassar Andi Taufiq Natsir meminta kepada masyarakat untuk senantiasa melaporkan masalahnya ke aplikasi tersebut agar bisa ditindaklanjuti oleh DPRD Kota Makassar melalui dapil masing-masing.

“Jadi kita minta masyarakat manfaatkan aplikasi ini, dari pada repot-repot lewat audiensi lagi dengan dewan, lebih baik gunakan media ini,” jelasnya.

Taufiq cukup menyayangkan minimnya animo masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi ini.

Penyebab minimnya aplikasi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat karena rata-rata pengguna smartphone didominasi oleh kalangan menengah ke atas. Sementara masalah biasanya cukup banyak dihinggapi oleh masyarakat menengah ke bawah.

“Terkhusus pelayanan publik misalnya, atau lingkungan, bisa jadi juga hal ini karena persoalan yang banyak dihadapi atau dilaporkan justru kebijakan pusat yang jelas-jelas bukan ranah kami,” ungkapnya.

Namun pihaknya akan terus melakukan sosialisasi lewat daring. Rencana sosialisasi langsung saat ini sulit dilakukan lantaran adanya pandemi Covid-19.

Sementara, Admin Web dan Aplikasi Ajamma Rezi Fathurrahman juga sangat menyayangkan minimnya animo masyarakat terkait aplikasi tersebut, padahal aplikasi itu telah diperbaiki sejak awal covid lalu.

“Memang dari semua racikan aplikasi pemerintah itu yang paling sulit adalah mensosialisasikan ini, kemarin kan bagus karena kita luncurlan kegiatan itu berdampingan dengan kegiatan dewan,” katanya.

Menurut Rezi, salah satu penyebab lain laporan pada aplikasi menurun karena adanya pergantian server, sehingga aplikasi tersebut kembali harus diulang dari nol.

“Jadi kayak kita kembali dari nol untuk mensosialisasikan ini, kita selaluji sosialsisasikan, apalagi didampingkan lewat web DPRD Kota sama akun Youtubenya, akun sosial media selalu diikutsertakan,” jelasnya.

Lanjut Rezi, hingga Oktober ini laporan yang masuk hanya tiga buah, dimana laporan tersebut terkait bantuan sosial per Juli lalu.

“Yang masuk sampai sekarang itu masih tiga, kemarin itu rata-rata ia terkait bantuan sosial covid sekitar tiga bulan lalu,” pungkasnya. (Nurhidaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *